AKHIRNYA ANAS TERPILIH SEBAGAI KETUA…..
By elha – 22.05.2010
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) yang juga sebagai Presiden Republik Indonesia, resmi membuka Kongres II Partai Demokrat, Jum’at malam, 21/05/2010. Pukulan gong SBY,setelah sambutan politik menandai dibukanya Kongres II tsb.
Sebagaimana partai atau organisasi lain, Kongres II PD juga memiliki agenda penting yang akan dibahas seperti (kemungkinan) perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Penyusunan Program Kerja Partai selama lima tahun kedepan dan Pemilihan Ketua Umum sebagai Nahkoda Partai.
Dari ketiga agenda tsb, pemilihan kursi Ketua Umum merupakan agenda yang paling ditunggu peserta dan juga public negeri ini. Bahkan deklarasi pencalonan, kampanye umum kandidat layaknya Pemilu dan loby-loby dukungan DPD/DPC terhadap bakal calon telah menghangatkan suasana politik internal PD jauh sebelum perhelatan Kongres II dimulai. Mereka yang sudah menyatakan akan berkompetisi memperebutkan kursi yang akan ditinggalkan Hadi Utomo tersebut adalah Anas Urbaningrum (AU), Andi Malarangeng (AM) dan Marzuki Alie (MA).
Setiap bakal calon mengklaim telah mendapatkan dukungan dari DPD/DPC. Seperti dimuat dalam artikel kompasiana beberapa waktu lalu, http://politik.kompasiana.com/2010/04/22/elha-kandidat-terkuat-ketum-demokrat%e2%80%a6/
Bagaimana peta dukungan ketika Kongres dimulai..??
Seperti diberitakan media massa, ketiga calon masih optimis dapat memenangkan pemilihan. Bahkan Andi Malarangeng merasa diatas angin dengan bergabungnya Eddie Baskoro Yudhoyono (Ibas) Putera SBY, dalam barisan tim suksesnya.
Menyikapi fenomena ini, SBY dalam sambutan politiknya antara lain meminta agar demokratisasi dalam kongres dapat berjalan baik, tidak menghalalkan segala cara dan menghindari politik uang.
Bagaimana Profile Kandidat Ketua Umum PD?
Ketiga kandidat orang nomor satu dalam PD saat ini adalah para pejabat Publik. Andi Alfian Malarangeng adalah Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga (Menegpora), Marzuki Alie sebagai Ketua DPR, sedangkan Anas Urbaningrum dipercaya menjadi Ketua Fraksi Demokrat di DPR.
Anas Urbaningrum
Lelaki yang sering disapa Bung Anas ini, lahir di Blitar 15 Juli 1969. Sejak SD hingga perguruan tinggi, ia selalu juara. Mahasiswa Teladan dan lulusan terbaik Universitas Airlangga. Anas adalah Ketua Umum PB HMI periode 1997 1999.
Sebelum terpilih menjadi anggota KPU, Anas sempat pula berkantor di tempat yang sama tahun 1999. Sama seperti Andi Malarangeng, Putra Blitar ini juga menjadi anggota Tim Persiapan Pembentukan KPU sekaligus anggota Tim Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu, yang dikenal pula dengan sebutan Tim Sebelas. Setelah selesai mengikuti studi Sarjana Ilmu Politik Universitas Airlangga, 1992, Anas melanjutkan studi Magister Sains Ilmu Politik UI, 2000. Saat ini, ia sedang mengikuti Program Doktor Ilmu Politik di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Sejumlah jabatan dipegang Anas hingga saat ini, diantaranya Ketua DPP Partai Demokrat, ketua yayasan wakaf Paramadhina hingga menjadi Pimpinan Fraksi Partai Demokrat di DPR
Andi Malarangeng
Andi Alifian Mallarangeng, nama lengkapnya, dilahirkan di Makassar, Sulawesi Selatan Maret 1963. Ayahnya, adalah walikota Parepare yang menjadi walikota pada usia 32 tahun.
Andi pernah menjadi dosen di Universitas Hasanuddin (1988-1999) dan di Institut Ilmu Pemerintahan (1999-2002). Oleh pemerintah Andi dipercaya menjadi wakil pemerintah di KPU dalam pemilu 1999. Ia sempat mendirikan Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan bersama Prof. DR. Ryaas Rasyid pada tahun 2002, namun keluar dua tahun kemudian, ia juga dikenal sebagai pengamat, kolumnis dan komentator politik di berbagai media.
Tahun 2004 Andi A. Mallarangeng dipercaya sebagai Juru Bicara Kepresidenan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hingga akhirnya dipercaya menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, 2009-2014. Meraih gelar Doctor of Philisophy di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University (NIU) Dekalb, Illinois, USA (1997). Di universitas yang sama, ia meraih juga gelar Master of Science di bidang sosiologi. Sedangkan gelar DRS Sosiologi diraihnya dari Fisipol Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
Marzuki Alie
Lelaki kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 6 November 1955, bergabung sebagai fungsionaris DPP Partai Demokrat sejak tahun 2003, posisi ketua parlemen merupakan capaian spektakuler dalam karier politiknya.Sebelum menjadi Sekjen Partai Demokrat, Marzuki mengawali karier politik di daerah kelahirannya. Tahun 2004-2005, ia menjabat sebagai anggota Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Sumatera Selatan, dan pada periode yang sama ia menjadi anggota Dewan Pembina DPP Angkatan Muda Demokrat Indonesia (AMDI).
Selebihnya, ia lebih banyak berkiprah sebagai profesional di PT Semen Baturaja, Palembang. Sejak tahun 1980, ia bergabung di perusahaan itu. Kariernya menanjak dengan menduduki sejumlah posisi kepala biro. Puncaknya, pada tahun 1999-2006, ia menjadi Direktur Komersil PT Semen Baturaja. Ia juga pernah tercatat sebagai pegawai negeri sipil di Departemen Keuangan di Palembang dan Jakarta pada tahun 1975-1980. Pemegang gelar Magister Managementdari Unsri ini sempat menjadi dosen Akuntansi pada Program DIII Universitas Sriwijaya, tahun 1984-1989. Ia juga meraih gelar philosophiae doctor (Ph D) untuk Marketing Politic dari University Utara Malaysia, Kedah, Malaysia.
Ketiga bakal calon merupakan mantan aktifis HMI, sehingga issue HMI-sasi Partai berlogo Bintang Mercy itupun mengemuka. Sesuatu yang sangat biasa dalam wacana dan per-sissue-an politik. Selain Anas yang pernahmenjadi Keua Umum PB HMI periode 1997-1999, Andi Malarangeng juga kabarnya sempat menjadi Koordinator HMI (Korkom) UGM, sementara Marzuki Alie aktif di HMI Jakarta Timur pada tahun 1975-1977
Terlepas dari semua itu, keterlibatan dan kepemimpinan mantan aktifis HMI dalam partai politik merupakan fenomena. Sebut saja misalnya Akbar Tanjung, mantan Ketua Umum HMI 1969-1970 Yang memimpin Golkar periode 1998-2004. Ferry Mursidan Baldan juga mantan Ketua Umum HMI yang menjadi sejawat Akbar di Golkar. Kemudian nama Fuad bawazier di Hanura, setelah sebelumnya pernah menjadi petinggi PAN. Amien Rais termasuk tokoh nasional yang pernah aktif di HMI.
Ketua umum PD 2010 - 2015
Siapa yang akan meraih suara mayoritas dari jumlah 531 suara yang terdiri dari 497 DPC, 33 DPD, dan satu suara DPP. Pemilihan Ketua Umum rencananya akan menggunakan sistem e-voting (electronic Votting). Ketiga calon masih yakin bahwa mereka akan melenggang menuju kursi PD1. Beragam cara digunakan, dari on the spot ke DPD/DPC, menayangkan iklan di statsiun TV, menyebarkan spanduk dan baliho hingga mensosialisasikan semboyan/motto PD untuk lima tahun ke depan. AM misalnya, akan membawa/mengawal PD menjadi Partai Modern, AU akan menjadikan PD sebagai Partai terbuka yang berbasis budaya, sedangkan MA berjanji akan memimpin PD menjadi Partai yang tetap diperhitungkan dalam konstelasi perpolitikan nasional.
Siapapun yang terpilih nantinya Publik berharap PD dapat menjadi sandaran politik dan menjadi kran penyalur aspirasi mereka, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan publik. Harapan public tidak berlebihan mengingat ketiga nama kandidat adalah tokoh public. Sebagai Menegpora, AM tentu sangat dekat dengan pusat kekuasaan dan dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan publik. MA yang saat ini menjabat sebagai ketua DPR juga memiliki kapasitas mumpuni untuk memenuhi harapan masyarakat dari sisi legal, opini dan undang-undang. Demikian juga dengan AU yang berposisi sebagai Ketua Fraksi Demokrat, yang dapat membuka ruang publik dan mendengar harapan-harapan masyarakat.
Khusus untuk AU, rakyat memiliki catatan tersendiri. Sebagai salah satu tokoh yang menjadi saksi tumbangnya Orde Baru (Orba), ketika masih menjabat sebagai Ketua Umum HMI (Organisasi Mahasiswa yang menurunkan banyak kadernya ke jalanan reformasi) , Anas memiliki pengalaman memimpin dengan bijak, cerdas dan santun meski dalam kondisi instabilitas politik. Apalagi suaranya cukup nyaring saat mengembalikan kendaraan dinas KPU ke Negara yang ketika itu banyak disorot media massa.
Tak berlebihan bila SBY sangat tertarik dengan figur yang satu ini. Dan tak ada riak yang timbul, ketika Anas Urbaningrum diamanahkan sebagai Pemimpin Kader PD di blantika parlementaria, meskipun dibandingkan tokoh lainnya, Anas merupakan kader termuda dari sisi kehadirannya di PD. namun style, gaya komunikasi dan karakternya dekat dengan SBY. Then, akhirnya Anas pun terpilih sebagai Ketua Fraksi Demokrat di DPR RI periode 2009 – 2014.
Salam ukhuwah
elha
Sumber :
http://berita.liputan6.com/politik/201005/278017/Profil.Andi.Malarangeng
http://berita.liputan6.com/politik/201005/278028/Profil.Marzuki.Alie
http://www.antara.co.id/berita/1274446989/
http://kompasiana.com/elhafals