Senin, 19 Oktober 2009

‘GURUKU’ SEORANG PENGAMEN …elha 23.11.2006

‘GURUKU’ SEORANG PENGAMEN …elha 23.11.2006

“UNTUK MENJADI ORANG YANG DIHORMATI DAN DIHARGAI, KITA TIDAK HARUS BERSEPATU DAN BERDASI…”

---oooOooo---


Dengan senyum yang renyah (ciaela udeh kayak fried chicken aja) dan bahasa yang sederhana, pengamen tua itu mengakhiri pertemuanya dengan kami para penumpang bis kota, sambil berujar…

“UNTUK MENJADI ORANG YANG DIHORMATI DAN DIHARGAI, KITA TIDAK HARUS BERSEPATU DAN BERDASI…”

Saya, dan mungkin juga penumpang yang lain, tercenung oleh sambutan terakhir beliau. Ya BELIAU….beliau adalah sebutan yang pantas untuk pengamen tua itu. Kalimat-kalimatnya selama masa pertemuan (pertemuan di atas biskota) begitu menyentuh dan membimbing kita untuk dapat ‘hidup’ dalam ‘siklus kehidupan’……

Setelah beliau turun, pikiran saya menerawang kembali membedah waktu. Membelah saat ini menuju saat ketika beliau datang.

“Assalamu’alaikum”

“Saya mengamen karena saya sayang isteri dan keluarga saya. Demi masa depan mereka. Dan demi masa depan Republik Indonesia………”

Begitu kira-kira beliau mengawali ‘pidatonya’. Pidato yang sangat sederhana karena dilakukan di atas biskota dan hanya dihadiri oleh puluhan orang yang menjadi penumpang.

Benar, beliau mengamen untuk anaknya, untuk isterinya. Beliau tidak malu, tidak sungkan, (maaf, bahkan mungkin) beliau begitu menikmati profesinya. Senyum renyah selalu menghiasi wajahnya selama masa pertemuan…..bukankah itu tanda bila beliau sangat menghayati makna profesi yang beliau jalankan.

Benar penghayatan dan menikmati profesi yang beliau geluti adalah bukti tanda sayang dan cinta beliau terhadap keluarganya.

Keluarga yang dibina dengan kasih dan sayang, atas dasar Mahabbah …à Mawaddah wa rahmah, akan menjadi keluarga yang sakinah. Keluarga yang sakinah adalah awal dari terciptanya masyarakat yang damai dan tenteram. Muara akhirnya adalah Indonesia yang damai….

Oh itu toch mengapa beliau menyelipkan pidato beliau dengan kalimatDemi masa depan mereka. Dan demi masa depan Republik Indonesia

Dengan suara yang khas orang tua, terdengar lantunan syair (lagu) berbahas jawa. Menilik dari lirik yang terdengar, saya menyimpulkan bahwa bahasa jawa yang digunakan dalam syair tersebut adalah bahasa jawa yang halus…njawani.

Sayangnya saya tidak mengerti bahasa jawa sehingga tidak dapat mengambil pelajaran, hikmah dan maksud yang terkandung di dalam lantunan syair-syair tersebut.

Namun dari pertemuan yang tidaklebih dari 15 menit tersebut ada beberapa pelajaran penting yang (menurut saya) dapat kita jadikan pegangan, atau setidak-tidaknya menjadi alternatif kita, yaitu :

1. Penghayatan Bapak pengamen itu terhadap pekerjaannya. Senyum mengembang yang selalu dipersembahkan kepada para penumpang membuktikan bahwa Bapak pengamen itu mampu mengaplikasikan ‘service plus” terhadap nasabahnya

2. Bapak pengamen itu juga sangat paham profesi yang digelutinya adalah lahan nafkah untuk keluarganya. Oleh karena itu dia sangat menjaga agar lahannya tetap menjadi lahan yang subur. Tidak ada unsur pemaksaan, meski dalam bahasa yang sangat halus sekalipun

3. Nasehat-nasehat yang diberikan diselah-selah syair lagu menandakan bahwa Bapak pengamen itu sudah banyak ‘makan asam garam’ kehidupan. Nasehat-nasehat itu merupakan ‘taushiyah’ agar kita tidak salah melangkah.

4. Ucapan terima kasih yang khusus ditujukan kepada yang memberi maupun terima kasih yang ditujukan kepada yang tidak, plus doa kepada seluruh penumpang juga menunjukan bila Bapak pengamen itu sangat menghargai keberadaan nasabahnya….

5. Dan lainnya

Rasulullah bersabda

“Barangsiapa memberi teladan yang baik dalam Islam, lalu diikuti oleh orang lain sesudahnya maka dicatatnya pahala sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun pahala yang mereka peroleh. Dan barangsiapa yang memberi teladan yang jelek dalam Islam, lalu diikuti oleh orang lain sesudahnya maka dicatat untuknya dosa sebanyak orang-orang yangmengikutinya tanpa mengurangi dosa yang mereka perolh sedikitpun”..(HR. Muslim).

Subahanallah….Terima kasih Bapak Pengamen Jalanan. Terima kasih.

INNA AKROMAKUM ‘INDALLAHI ATQOKUM

Salam ukhuwah - 23.11.2006

elha – pengasuh KLINIK CINTA

2 komentar:

Ahmad muhammad mansur mengatakan...

Assalamualaikum
Saya bnyk mgmbl pelajaran dr beberapa tlsn abang,wlw cma 2/3 tlsn abang yg sya bca tp sya sngt terkesan dr isi tulisan abang
Bang tlg minta bimbinganya biar bsa nulis,q dh lma pnya minat dlm dunia tls menulis tp slt bgt pst kalo nls brhnti dtgh jalan

Anonim mengatakan...

Sahara Casino | The best gaming experience in Las Vegas
It is not a simple casino resort 1xbet to enjoy 메리트카지노 an incredible resort experience, a desert style septcasino casino featuring world-class food, drinks,