Minggu, 02 November 2008

PESURUH JUGA MANUSIA…ADA APA??

PESURUH JUGA MANUSIA…PUNYA RASA & HATI…by elha 15.11.2006
.
Seorang pesuruh salah satu perusahaan bercerita (dan sedikit berkeluh kesah).
“Pak….kalau nyuruh begitu yaa” katanya.
Lalu di amenceritakan bila dia disuruh oleh salah satu pegawai. Dia diminta untuk membersihkan sepatu pegawai tersebut, karena ‘sang’ pegawai akan pergi ke hotel
.
.
Kisah yang keluh namun juga menimbulkan tanda Tanya lumayan besar. Demikian sibuk kah ‘sang’ pegawai hingga dia tidak sempat membersihkan sepatunya sendiri…?? Atau demikian burukkah pekerjaan (menolong) membersihkan sepatu pegawai, sehingga seorang pesuruh pun terasa enggan melakukannya…??? atau feodalisme sudah merasuki jiwa si pegawai???


.
Dalam salah satu hadits tentang Budak (hamba sahaya yang belum dimerdekakan), diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda, “Apabila seseorang dibuatkan makanan oleh pelayannya lalu disuguhkannya (yang pelayan tersebut merasakan panas & asapnya), maka hendaklah dia mengajak pelayannya duduk dan makan bersama. Apabila makanannya hanya sedikit, maka berikan sesuap atau dua suap kepada pelayan (pembantu) itu.”
.
Subhanallah. Demikian besar perhatian Rasul kepada orang kecil, hatta seorang budak pun diberikan hak untuk diduduk bersama tuannya, meskipun hanya untuk mencicipi makanan bersama. Apalagi makanan itu dibuat oleh sang budak/pelayan/pembantu, yang dia merasakan bagaimana beratnya, panasnya dan (aroma) nikmat makan yang dibuat/dibelikannya.
.
Lalu mengapa kita sering kali menganggap keberadaan mereka (para wong cilik/pembantu/pelayan) hanya sebagai pesuruh yang memiliki hak hanya untuk disuruh..??? jika haknya saja kita batasi hanya sebagai yang disuruh, bagaimana pula dengan kewajibannya…PASTI DIPASUNG HANYA UNTUK MELAYANI SURUHAN/PERINTAH….
.
Saya yakin kita semua pernah mendengar bagaimana Rasulullah menjahit sendiri pakaian beliau yang sobek, meskipun beliau memiliki budak hasil hibah/pemberian dari sahabat. Tetapi beliau memperlakukan sang budak seperti Anak/putera beliau sendiri. Bahkan dalam riwayat budak tersebut enggan dibebaskan/dimerdekakan, karena budak itu begitu kerasan tinggal dirumah Rasulullah yang sempit dan jarang terdapat makanan.
.
Pesuruh/pelayan/pembantu…(saat ini budak di Indonesia, Insya’ Allah tidak ada), adalah juga manusia. Mereka memiliki indera yang sama dengan kita. Perasaan yang (setidaknya) mirip dengan kita….mereka punya keinginan, mereka punya cita-cita, punya juga ingin diperlakukan layaknya keinginan kita untuk disejahterakan oleh perusahaan.
.
Saya berharap semua keluh kesah sang pekerja (maaf berat sekarang saya mengatakan pesuruh) hanya karena perasaannya yang lagi bete. Atau permintaan dari si pegawai karena waktu yang mendesak atau karena sesuatu dengan asalan logis yang kita sendiri belum tahu.
.
Wallahu’alam bishowab.
.
salam ukhuwah ELHA

5 komentar:

elha mengatakan...

benarrr. ini adalah kisah nyata. betapa kita merasa ter-paling-the best, meskipun secara hati kita masih gimanaaaa gicu...

elha mengatakan...

betapa kita merasa pesuruh adalah = budak, bisa kita perintah se-enak-e udele dewek....ini KISAH NYATA. SEORANG PESURUH DIMINTA UTK NGE-LAP SEPATU YG SEDANG DI PAKAI OLEH SEORANG PEGAWAI BIASA....

ermayanti mengatakan...

pesuruh juga manusia punya rasa dan punya hati. betul itu. teruskan perjuangan mu nak

irma mengatakan...

nah ini dia feodalisme ala orang kurang kerjaan. maunya jadi raja tapi tak kesampaian. orang kecil jadi korban. mas elha = IWAN FALS

rudy mengatakan...

dasar manusia yang tidak bersyukur. pesuruh kau anggap pembantumu