Sabtu, 29 Mei 2010

AKHIRNYA ANAS TERPILIH SEBAGAI KETUA…..

AKHIRNYA ANAS TERPILIH SEBAGAI KETUA…..

By elha – 22.05.2010

http://stat.kompasiana.com/data/css/images/ic_dibaca.png 1330 pembaca http://stat.kompasiana.com/data/css/images/ic_dikomen.png 29 komentar pd tgl. tsb 5 dari 7 Kompasianer menilai Aktual.

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat (PD) yang juga sebagai Presiden Republik Indonesia, resmi membuka Kongres II Partai Demokrat, Jum’at malam, 21/05/2010. Pukulan gong SBY,setelah sambutan politik menandai dibukanya Kongres II tsb.

Sebagaimana partai atau organisasi lain, Kongres II PD juga memiliki agenda penting yang akan dibahas seperti (kemungkinan) perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), Penyusunan Program Kerja Partai selama lima tahun kedepan dan Pemilihan Ketua Umum sebagai Nahkoda Partai.

Dari ketiga agenda tsb, pemilihan kursi Ketua Umum merupakan agenda yang paling ditunggu peserta dan juga public negeri ini. Bahkan deklarasi pencalonan, kampanye umum kandidat layaknya Pemilu dan loby-loby dukungan DPD/DPC terhadap bakal calon telah menghangatkan suasana politik internal PD jauh sebelum perhelatan Kongres II dimulai. Mereka yang sudah menyatakan akan berkompetisi memperebutkan kursi yang akan ditinggalkan Hadi Utomo tersebut adalah Anas Urbaningrum (AU), Andi Malarangeng (AM) dan Marzuki Alie (MA).

Setiap bakal calon mengklaim telah mendapatkan dukungan dari DPD/DPC. Seperti dimuat dalam artikel kompasiana beberapa waktu lalu, http://politik.kompasiana.com/2010/04/22/elha-kandidat-terkuat-ketum-demokrat%e2%80%a6/

Bagaimana peta dukungan ketika Kongres dimulai..??

Seperti diberitakan media massa, ketiga calon masih optimis dapat memenangkan pemilihan. Bahkan Andi Malarangeng merasa diatas angin dengan bergabungnya Eddie Baskoro Yudhoyono (Ibas) Putera SBY, dalam barisan tim suksesnya.

Menyikapi fenomena ini, SBY dalam sambutan politiknya antara lain meminta agar demokratisasi dalam kongres dapat berjalan baik, tidak menghalalkan segala cara dan menghindari politik uang.

Bagaimana Profile Kandidat Ketua Umum PD?

Ketiga kandidat orang nomor satu dalam PD saat ini adalah para pejabat Publik. Andi Alfian Malarangeng adalah Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga (Menegpora), Marzuki Alie sebagai Ketua DPR, sedangkan Anas Urbaningrum dipercaya menjadi Ketua Fraksi Demokrat di DPR.

Anas Urbaningrum

Lelaki yang sering disapa Bung Anas ini, lahir di Blitar 15 Juli 1969. Sejak SD hingga perguruan tinggi, ia selalu juara. Mahasiswa Teladan dan lulusan terbaik Universitas Airlangga. Anas adalah Ketua Umum PB HMI periode 1997 1999.

Sebelum terpilih menjadi anggota KPU, Anas sempat pula berkantor di tempat yang sama tahun 1999. Sama seperti Andi Malarangeng, Putra Blitar ini juga menjadi anggota Tim Persiapan Pembentukan KPU sekaligus anggota Tim Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu, yang dikenal pula dengan sebutan Tim Sebelas. Setelah selesai mengikuti studi Sarjana Ilmu Politik Universitas Airlangga, 1992, Anas melanjutkan studi Magister Sains Ilmu Politik UI, 2000. Saat ini, ia sedang mengikuti Program Doktor Ilmu Politik di Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Sejumlah jabatan dipegang Anas hingga saat ini, diantaranya Ketua DPP Partai Demokrat, ketua yayasan wakaf Paramadhina hingga menjadi Pimpinan Fraksi Partai Demokrat di DPR

Andi Malarangeng

Andi Alifian Mallarangeng, nama lengkapnya, dilahirkan di Makassar, Sulawesi Selatan Maret 1963. Ayahnya, adalah walikota Parepare yang menjadi walikota pada usia 32 tahun.

Andi pernah menjadi dosen di Universitas Hasanuddin (1988-1999) dan di Institut Ilmu Pemerintahan (1999-2002). Oleh pemerintah Andi dipercaya menjadi wakil pemerintah di KPU dalam pemilu 1999. Ia sempat mendirikan Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan bersama Prof. DR. Ryaas Rasyid pada tahun 2002, namun keluar dua tahun kemudian, ia juga dikenal sebagai pengamat, kolumnis dan komentator politik di berbagai media.

Tahun 2004 Andi A. Mallarangeng dipercaya sebagai Juru Bicara Kepresidenan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, hingga akhirnya dipercaya menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga dalam Kabinet Indonesia Bersatu jilid II, 2009-2014. Meraih gelar Doctor of Philisophy di bidang ilmu politik dari Northern Illinois University (NIU) Dekalb, Illinois, USA (1997). Di universitas yang sama, ia meraih juga gelar Master of Science di bidang sosiologi. Sedangkan gelar DRS Sosiologi diraihnya dari Fisipol Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Marzuki Alie

Lelaki kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 6 November 1955, bergabung sebagai fungsionaris DPP Partai Demokrat sejak tahun 2003, posisi ketua parlemen merupakan capaian spektakuler dalam karier politiknya.Sebelum menjadi Sekjen Partai Demokrat, Marzuki mengawali karier politik di daerah kelahirannya. Tahun 2004-2005, ia menjabat sebagai anggota Majelis Pertimbangan Daerah Partai Demokrat Sumatera Selatan, dan pada periode yang sama ia menjadi anggota Dewan Pembina DPP Angkatan Muda Demokrat Indonesia (AMDI).

Selebihnya, ia lebih banyak berkiprah sebagai profesional di PT Semen Baturaja, Palembang. Sejak tahun 1980, ia bergabung di perusahaan itu. Kariernya menanjak dengan menduduki sejumlah posisi kepala biro. Puncaknya, pada tahun 1999-2006, ia menjadi Direktur Komersil PT Semen Baturaja. Ia juga pernah tercatat sebagai pegawai negeri sipil di Departemen Keuangan di Palembang dan Jakarta pada tahun 1975-1980. Pemegang gelar Magister Managementdari Unsri ini sempat menjadi dosen Akuntansi pada Program DIII Universitas Sriwijaya, tahun 1984-1989. Ia juga meraih gelar philosophiae doctor (Ph D) untuk Marketing Politic dari University Utara Malaysia, Kedah, Malaysia.

Ketiga bakal calon merupakan mantan aktifis HMI, sehingga issue HMI-sasi Partai berlogo Bintang Mercy itupun mengemuka. Sesuatu yang sangat biasa dalam wacana dan per-sissue-an politik. Selain Anas yang pernahmenjadi Keua Umum PB HMI periode 1997-1999, Andi Malarangeng juga kabarnya sempat menjadi Koordinator HMI (Korkom) UGM, sementara Marzuki Alie aktif di HMI Jakarta Timur pada tahun 1975-1977

Terlepas dari semua itu, keterlibatan dan kepemimpinan mantan aktifis HMI dalam partai politik merupakan fenomena. Sebut saja misalnya Akbar Tanjung, mantan Ketua Umum HMI 1969-1970 Yang memimpin Golkar periode 1998-2004. Ferry Mursidan Baldan juga mantan Ketua Umum HMI yang menjadi sejawat Akbar di Golkar. Kemudian nama Fuad bawazier di Hanura, setelah sebelumnya pernah menjadi petinggi PAN. Amien Rais termasuk tokoh nasional yang pernah aktif di HMI.

Ketua umum PD 2010 - 2015

Siapa yang akan meraih suara mayoritas dari jumlah 531 suara yang terdiri dari 497 DPC, 33 DPD, dan satu suara DPP. Pemilihan Ketua Umum rencananya akan menggunakan sistem e-voting (electronic Votting). Ketiga calon masih yakin bahwa mereka akan melenggang menuju kursi PD1. Beragam cara digunakan, dari on the spot ke DPD/DPC, menayangkan iklan di statsiun TV, menyebarkan spanduk dan baliho hingga mensosialisasikan semboyan/motto PD untuk lima tahun ke depan. AM misalnya, akan membawa/mengawal PD menjadi Partai Modern, AU akan menjadikan PD sebagai Partai terbuka yang berbasis budaya, sedangkan MA berjanji akan memimpin PD menjadi Partai yang tetap diperhitungkan dalam konstelasi perpolitikan nasional.

Siapapun yang terpilih nantinya Publik berharap PD dapat menjadi sandaran politik dan menjadi kran penyalur aspirasi mereka, khususnya yang berkaitan dengan kebutuhan publik. Harapan public tidak berlebihan mengingat ketiga nama kandidat adalah tokoh public. Sebagai Menegpora, AM tentu sangat dekat dengan pusat kekuasaan dan dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan publik. MA yang saat ini menjabat sebagai ketua DPR juga memiliki kapasitas mumpuni untuk memenuhi harapan masyarakat dari sisi legal, opini dan undang-undang. Demikian juga dengan AU yang berposisi sebagai Ketua Fraksi Demokrat, yang dapat membuka ruang publik dan mendengar harapan-harapan masyarakat.

Khusus untuk AU, rakyat memiliki catatan tersendiri. Sebagai salah satu tokoh yang menjadi saksi tumbangnya Orde Baru (Orba), ketika masih menjabat sebagai Ketua Umum HMI (Organisasi Mahasiswa yang menurunkan banyak kadernya ke jalanan reformasi) , Anas memiliki pengalaman memimpin dengan bijak, cerdas dan santun meski dalam kondisi instabilitas politik. Apalagi suaranya cukup nyaring saat mengembalikan kendaraan dinas KPU ke Negara yang ketika itu banyak disorot media massa.

Tak berlebihan bila SBY sangat tertarik dengan figur yang satu ini. Dan tak ada riak yang timbul, ketika Anas Urbaningrum diamanahkan sebagai Pemimpin Kader PD di blantika parlementaria, meskipun dibandingkan tokoh lainnya, Anas merupakan kader termuda dari sisi kehadirannya di PD. namun style, gaya komunikasi dan karakternya dekat dengan SBY. Then, akhirnya Anas pun terpilih sebagai Ketua Fraksi Demokrat di DPR RI periode 2009 – 2014.

Salam ukhuwah

elha

www.jangankedip.blogspot.com

Sumber :

http://berita.liputan6.com/politik/201005/278017/Profil.Andi.Malarangeng

http://berita.liputan6.com/politik/201005/278028/Profil.Marzuki.Alie

http://www.antara.co.id/berita/1274446989/

http://kompasiana.com/elhafals

Tags: KLINIK CINTA, elha, Partai Demokrat, Kongres, Marzuki Ali, Anas Urbaningrum, Andi Malarangeng, kongresduademokrat, www.jangankedip.blogspot.com

Baca Selengkapnya......

Minggu, 04 April 2010

Cewek Seksi, Siapa Mau…(Gratis)??

476 pembaca pk. 10.02 18 komentar. posting pk. 08.30

“Puteri namanya. Wajahnya cantik, mulus, murah senyum dan hmmmmmmm….”

—oooOooo—

Rrruarrr biasa….kalimat itu yang mungkin pertama kali meluncur dari mulut kita melihat penampilannya. Celana panjang ketat dan blous yang cenderung lahak (terbuka sedikit bagian atasnya) menambah daya tarik cewek itu…..

Wow, siapa yang tak ingin mengenalnya atau bahkan memilikinya…..

Ramah dan tidak pilih kasih. Beberapa orang berhasil merayu hingga menggendongnya. Bahkan ada yang berhasil tidur dengannya……aduhai, indah sekali nasib orang itu.

—O—

Aku sendiri baru mengenalnya Minggu kemarin (04/04/2010) di sebuah rumah di Jl. Paseban Jakarta Pusat. Sebuah perkenalan yang tidak disengaja…sungguh…sangat tidak disengaja…

Bayangkan, ketika kami (aku dan isteri tercinta) baru pulang dari dari pasar dan kebetulan singgah ke Paseban, ……tiba-tiba seorang Ibu pemilik Kost mengenalkannya pada kami. Subhanallah….mengenalkan seorang Cewek maniez….dan seksi…….

Rasa gugup dan was-was menyelimut segera…..

”Wah, pasti akan ada perang badar neeh…..”pikirku

Betapa tidak, mengenalkan seorang cewek seksi dihadapan isteri tercinta……huiiih….keringat dingin sebesar biji jagung segera meluncur deras….

”Bi, …bawa pulang aja ya…..?” tanya isteriku tiba-tiba

“..Dhuuuuueeerrrrrr….” bagai hantaman pedir di siang bolong…

Aku tak sanggup merespon ucapannya….

“..Bii……?” tanyanya lagie

“Iyya…iyyaaa…tercera umi aja deh…” jawabku dengan nafas yang tidak beraturan.

“….Huiiiihhhhh….” aku mencoba mengatur nafas yang maish tersengal…

Ada perasaan gembira….ada juga rasa takut,,,,,…tapi,…cewek cantik men…

—O—

Tiba di rumah, kami langsung menyambutnya dengan hati berbinar….bahkan sang isteri mempersilahkan aku untuk menemaninya…..mungkin isteriku menyadari bahwa selama ini dia terlalu sibuk dengan Mumtaz, anak kami yang baru berusia 40 hari…..sehingga memperilakan aku untuk dekat dan semakin dekat dengan cewek tadi…. Puteri namanya. Wajahnya cantik, mulus, murah senyum dan hmmmmmmm

Setelah puas bermain dan…ehhmmm dengan puteri, aku mengenalkannya pada anak-anakku yang lain, Mufti – 8 th dan Fachri-4 th…..ya..itung-itung sosialisasi….dan pedekate….hehehehehe

Setelah seharian bersama, kami mulai menyadari bahwa kami sebenarnya telah melakukan sedikit kekeliruan….

Puteri, Cewek cantik, sekzi dan manies itu seharusnya memang berada di tempat yang tepat dan keluarganya yang membutuhkannya…..

Puteri, (kami memanggilnya Syifa) yang kini baru berusia + 10 bulan masih membutuhkan perhatian orang tua dan keluarga yang baik padanya. Sementara kami, masih disibukkan oleh Mumtaz, yang baru berusia 40 hari. Puncaknya ketika semua anak kami memerlukan sesuatu, kami harus memilih….siapa yang didahulukan…..

Puteri/Syifa sdg mandi pagi. (elha_doc)
Puteri/Syifa sdg mandi pagi. (elha_doc)

Melalui tulisan ini, kami membuka ruang bagi pembaca yang ingin menjadi orang tua dan keluarga dari Puteri…..

Duh asyiiknya susu hangat...(elha_doc)
Duh asyiiknya susu hangat…(elha_doc)Puteri/Syifa nan termenung..(elha_doc)

Kedua orang tuanya sudah tidak sanggup merawat Puteri. Mereka mencari orang tua asuh yang dapat mendidik dan membesarkan Puteri/Syifa seperti anak-anak lainnya yang memiliki masa depan….Konon, Kabarnya Puteri/Syifa pernah ditinggalkan disebuah tempat (?). Wallahu’alam kebenaran berita ini, yang jelas ayahnya, yang berprofesi sebagai pedagang Koran, merasa sudah tak mampu membiayai beban hidup Puteri/Syifa, palagi kakek Puteri/Syifa menderita stroke yang menyedot energi dan menguras waktu dan tenaga….

Bagi Bapak/Ibu/Rekans yang bersedia merawat dan membesarkan Puteri/Syifa, dapat menghubungi kami via komentar atau Japri….

Puteri/Syifa lagie sarapan euy..(elha_doc)
Puteri/Syifa lagie sarapan euy..(elha_doc)

Sebagai informasi tambahan, karena kondisi ekonomi keluarga yang kembang kempis, selama sekian bulan Puteri/Syifa tidak mendapatkan perhatian gizi yang baik, sehingga pertumbuhannya agak lamban dan sedikit lemah. Alhamdulillah, setelah seminggu di rumah kami, Puteri/Syifa sudah lebih baik dan sudah berani mencoba merambat/berdiri….

Orang tua Puteri/Syifa sendiri bersedia dan merelakan anaknya dirawat oleh mereka yang mau mendidik Puteri/Syifa menjadi anak yang baik dan bersekolah….termasuk menandatangi surat-surat adopsi jika diperlukan….

Adakah yang bersedia,……?

Salam ukuwah

elha/KLINIK CINTA

http://www.kompasiana.com/elhafals

http://sosbud.kompasiana.com/2010/04/05/cewek-seksi-siapa-mau%e2%80%a6gratis/





Baca Selengkapnya......

Jumat, 02 April 2010

‘Bercinta di Balik Selimut Tipis’

208 pembaca artikel ini 25 komentar

‘BERCINTA DIBALIK SELIMUT TIPIS’

By elha – 19.03.2010

“…Tanganku bergerak cepat menyelusup ke balik selimut….meraba sesuatu dan menikmatinya….kenikmatan yang sama dirasakan juga oleh gadis itu…”

—oooOooo—

Ruang dalam gedung bertingkat itu terasa dingin. Hembusan nafas seperti tarikan madu kasih insan berbeda. Mataku melirik ke seorang gadis yang tengah tertidur. Matanya setengah terpejam. Sunggingan senyum menghiasi wajahnya yang memang manies…ah, betapa kau menggodaku…

Hasrat hatiku bergelora untuk segera melakukan sesuatu. Ku sibakkan sedikit ain selimut merah yang menutupi tubuhnya…duhai, putih nian kulit yang membalut kedua kakinya…..

Deru nafasku semakin tak menderu, dipicu oleh gelombang magnetik dari dingginya suasana kamar…tak kuasa manahan diri, tanganku segera menelusup kedalam selimut. Ku raba kedua kakinya, kunikmati sesuatu disana….mata gadis itu semakin terpejam, pertanda diapun menikmati hal yang sama

Aaahhhhh….kenikmatan tiada tara. Ingin ku berlama-lama dalam ’permainan’ ini. Ingin kutarik tanganku, namun hatiku berkata lain…aaahhhhhh, suara sendu dari balik tirai menambah kesyahduan dalam bercinta…aaaahhhhh….

Tanganku terus memburu kenikmatan. Naik dan terus naik….deru nafasku semakin tersengal…hingga akhirnya…..akhirnya sesuatu menghentikan desah nafasku…sesuatu itu,.,….

Sesuatu itu bernama selang infus…..selang infus yang berfungsi sebagai srana asupan makanan….Yaa, Bunga, Gadis kecil yang kemarin terlihat lemah sudah berada dalam pembaringan sebuah rumah sakit di bilangan Jakarta Timur….

Selimut tipis menutupi tubuhnya. Sedikit menghilangkan rasa dingin. Kealihkan pandanganku ke samping dan belakang. Selimut mereka cukup baik dna tertata rapih. Dimeja pasien juga tersedia makanan dan minuman seperti roti, air mineral, biskuit, sari kurma dan lainnya….kulihat kembali keadaan Bunga….selembar handuk merah yang sudha kusam dengan sedikit bolongan di ujung sebelah kanan berfungsi sebagai selimut…..tak ada makanan dan minuman di meja pasien….

Kutarik nafas panjang dan kutengadahkan kepalaku….Bunga, gadis kecil nan cantik itu, harus berjibaku dengan penyakitnya. Penyakit yang kemarin memberikannya ’hadiah’ darah segar dan rasa lemas selama hampir satu minggu…

Bunga, yang kini dirawat dengan bantuan dari beberapa pihak, mengharapkan bantuan doa dari orang-orang disekelilingnya….

—oooOooo—

Tanganku masih bermain dibalik selimut. Memijat kakinya, dan memberikannya kenyamanan. Rasa nyaman bahwa dia tidak sendirian….memberikan cinta dan kasih sayang. Bercinta dengan cinta yang tulus utk gadis kecil tsb

Salam ukhuwah

elha – KLINIK CINTA

www.janankedip.blogspot.com




Baca Selengkapnya......

Obat Kuat……(Tips untuk yang Mau Menikah)

524 pembaca artikel ini 27 komentar di kompasiana

“Obat kuat ini jauh lebih efektif ketimbang Viagra atau obat impor lainnya…..”

—oooOooo—

“Mas elha….mo Tanya dunk. Klo masa subur itu apa seeh?” tanya seorang rekans diselah waktu kerja, sebut saja namanya Andi

“Cieee… yang mo merried…” candaku..

“Stttttt…jangan kenceng-kenceng…” katanya sambil menempelkan jari telunjuk di bibirnya

“Diem-diem dunk mas…masa subur itu apa….?” Tanyanya lagie

“Oh masa subur….hehehehe…sebelum tahu masa subur, ente kudu ngerti dulu calon ente itu skedul ‘haid/mentruasi’nya kapan..” jelasku

“oooh..emang ada hubungannya mas…?” tanyanya lagie

“hehehe..Ndi..ndi, yaa ada dunk. Karena ngitung masa subur itu dari jadwal haid. Misalnya, calon ente haidnya dimulai tgl. 25 Maret – 1 April….ente tarik deh 14 hari kebelakang sejak tanggal Haid, sehingga ketemu tanggal 11 Maret. Naah, masa subur itu ada di kisaran 2-3 hari sebelum tgl. 14 (artinya tgl. 8, 9 dan 10 Maret)…”

“Klo mas elha sendiri gimane…?” tanyanya penasaran….

“Alhamdulillah ndi, semua lancar. Gak ada waktu kebuang….ente tahu juga khan, meski masih muda dan manies, ane dah berhasil punya 3 anak….”

“….Mas…mas….” katanya dengan suara dipelankan

Kemudian Andi celingak-celinguk memastikan klo gak ada orang yang denger

“Klo untuk obat kuat gimana….mas..?”

“hehehehehe….emang ente gak Pede …”

“Bukan gitu mas…aku khan juga mo ngerasain nikmatnya gituan…”

Aku terdiam sebentar dan menarik nafas panjang. Hal ini membuatnya semakin penasaran.

“Klo pake Viagra pasti mahal….lagi pula belum tentu cocok juga loh…saran ane seeh, ente pake antimo aja”

Andi mengangguk-angguk seolah sudah paham dan siap mengimplementasikan hasil konsultasinya. Kemudian dia berbalik dan mengucapkan terima kasih.

Belum sempat melangkahkan kakinya, Andi membalikkan badan kembali dan bertanya,

“Mas….antimo bukan obat untuk pergi-pergian…?” tanyanya heran

“Exactly….”

Andi menggaruk-garuk kepalanya. Lalu dengan agak malu dia bertanya lagi

“Gimana cara makenya mas….terus yang cair atau yang tablet….?”

“Dua-duanya bisa ente pake….cara gampang, tablet antimu ente haluskan, lalu taburkan ke ‘burung’ ente. Klo yang cair, ente oleskan secara perlahan…..dijamin gak muntah-muntah….” Jelasku

Andi terdiam. Melongo. Membuka kedua bibirnya….lalu…hahahahahahahaha..hahahhahahah

Salam ukhuwah

By elha – 20.03.2010

elha – KLINIK CINTA

www.jangankedip.blogspot.com

08180.869.7786




Baca Selengkapnya......

Jumat, 19 Maret 2010

Desah Malam

DESAH MALAM

By elha – 18.03.2010

(18 Maret 2010 - pk 14:50 dibaca oleh 358 orang, http://sosbud.kompasiana.com/2010/03/18/desah-malam/)

“…Dia meninggalkan suaranya yang masih diselimuti…..ingin ku singkap dan segera menikmatinya….”

—oooOooo—

Hari belum lagi pagie, HPku berdering kencang…(loh kok berdering…jadul amat seeh..heheh). Ah, dari nomor yang tak kukenal….siapa dia? kubiarkan sedikit berlama-lama untuk memastikan siapa pemilik suara diujung telepon….namun hitungan mikro ekonomi membuyarkan semangatku. Tak ingin memberikan argo yang tinggi, aku segera menjawab panggilan itu…..

“Assalamu’alaikum…..” jawabku

“Wa’alaikumsalam. elha, ini Ar….”jelasnya dengan mesra dan penuh kehangatan

Lalu, dengan suara mendesah, dia menceritakan peristiwa semalam yang ‘menarik’. Bagaimana dia memeluk, merangkul, menyelimuti hingga menidurinya….semuanya diceritakan secara detail sehingga akupun tergoda.

“Begitu elha. Kalo mao, hayyu kerumah…boleh melihat-lihat, memegang, bahkan ikut tidur dengannya juga gak apa-apa…kalo bersedia” jelasnya lagie…

“Oke, saya akan segera ke sana” jawabku penasaran

Tanpa banyak buang waktu aku segera menuju lokasi yang dituju. Tak kuhiraukan perut berdentang nyaring minta di isi. Kuabaikan pula rengekan anakku yang masih ingin bersamaku. Tekadku hanya satu, menikmati apa yang sudah diceritakan oleh suara mendesah di HP tadi.

Keramaian dijalan raya semakin meningkatkan motivasiku untuk segera bertemu dan merangkulnya. Godaan itu semakin besar membuncah dalam hatiku…aaaahhh, aku tak tahan….tak tahan ..dan ingin segera kulampiaskan dengannya….

Sepuluh menit kemudian aku tiba dilokasi. Sebuah tempat yang besar dan berdiri diatas tanah luas. Agak tertutup dan cukup jauh dari keramaian. Wow, lokasinya sangat mendukung. Kupercepat perjalananku…..

Tak jauh dari bangunan besar itu, terdapat dua buah bedeng terbuat dari triplek. Bedeng itu adalah tempat dimana desahan malam itu berasal. Didalamnya terdapat sebuah tikar/karpet tipis sebagai alas….alas tidur….

Lalu seorang wanita berparas ayu menghampirku. Dia mengenakan pakaian tidur tipis warna putih dan bermotif buah. Tangan kirinya memegang boneka cantik…dia…dia meraih tanganku dan menariknya ke hidungnya…..

Lalu….lalu…lalu…dia meludah….kulihat dengan jelas cairan darah segar keluar dari mulutnya….yaa, gadis kecil itu (berusia 8 tahun), terkena demam berdarah….sebagian tubuhnya dipenuhi oleh bintik-bintik merah….matanya terlihat sayu, bibirnya kering seperti kurang cairan (dehidrasi)….mukanya kusam dan pucat….ah, tak tega kumelihatnya….

Bunga, gadis kecil penderita DB...ga punya dana utk ke RS (elha_doc)

Bunga, gadis kecil penderita DB…ga punya dana utk ke RS (elha_doc)

Orang tua gadis cilik itu menyodorkan hasi pemeriksanaan laboratorium. Tidak banyak yang dianalisa, karena memang mereka tidak memiliki dana untuk itu. Mataku tertuju pada satuan trombosit yang jauh dibawah normal….

”Gimana menurut dokter….?” tanyaku

”Katanya harus segera dirawat…” jelasnya

Aku mengangguk. Aku paham dan yakin bahwa jawaban itu tidak mengada-ada. Apalagi kondisi anak itu yang sangat lemah….

rumah bedeng t4 mrk tinggal (elha_doc)

rumah bedeng t4 mrk tinggal (elha_doc)

Yaa, merekalah yang mendesah menceritakan masalah anaknya kepadaku. Mendesah dengan isak tangis. Mereka sudah membawanya kedokter dan melakukan test darah (lab). Sang dokter menganjurkan untuk membawanya kerumah sakit…..

Mereka mendesah, karena dana dan uang simpanan tiga ratus ribu sudah habis untuk biaya dokter dan lab. Dengan apa mereka akan ke rumah sakit……

Untuk itu mereka menelponku…mengharapkan bantuan untuk kesehatan anak tercintanya…..Namun, aku sangat menyesal karena peristiwa ini terjadi sehari setalah aku melakukan acara Aqiqah, Maulid dan Ceramah Agama yang cukup banyak menyedot biaya…sehingga tak dapat membantunya secara maksimal….

sederhanya mrk.....(elha_doc)

sederhanya mrk…..(elha_doc)

Kualihkan pandanganku kearah bedeng tempat mereka tinggal….susunan triplek yang tidak terlalu kuat…tempat tinggal yang hanya dihiasi jaring-jaring kawat sebagai ventilasi dan seutas tikar sebagai alas tidur….satu-satunya perabotan mewah adalah kasur busa bekas berwarna abu-abu yang terlihat tua dan kusam serta sobek di sana-sini….

”…Bi, kasih aja dulu buat biaya ke rumah sakit…..nanti kita cari lagi tambahannya….” jawab Umi (isteri elha tercinta), sambil menggendong Mumtaz –anakku yang baru berusia 21 hari– ketika kuceritakan masalah ini…

Duh, betapa cantiknya jiwamu Umi…..bangga elha memilikimu….

Insya Allah Umi…..(adakah yang tergerak untuk membantu…??)

Catatan : dialog diatas sudah dimodifikasi ses kebutuhan

—oooOooo—

Salam ukhuwah – salam cinta

http://sosbud.kompasiana.com/2010/03/18/desah-malam/

KLINIK CINTA




Baca Selengkapnya......

Senin, 08 Maret 2010

Sungguh, Aku Melihat Surga dari Dekat


Sungguh, Aku Melihat Surga dari Dekat
By elha – 08.03.2010

“Kujulurkan tanganku menyentuh Surga itu….Subhanallah, betapa indahnya….air mata keharuan menetes perlahan, membasahi labirin wajah….”

Malaikat kecil membawaku bertemu surga

Gb 1 : Malaikat Kecil yang menunjukkan "surga"

—oooOooo—

Masih ingat kisah Isra’ Mi’raj. Ituloh sejarah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqso di Al-Quds, sholat berjamaah bersama para Rasul terdahulu , kemudian dilanjutkan dengan menembus lapisan langit tertinggi sampai batas yang tidak dapat dijangkau oleh ilmu semua makhluq, malaikat, manusia, dan jin.. Bertemu langsung dengan Allahu Robbul Jalil, Dzat Yang Maha Menghidupkan dan Maha Mematikan.
Allah, melalui Jibril, juga memperlihatkan Surga, Neraka dan para penghuninya. Riang Gembira beliau ketika melihat keindahan Surga dan melambaikan tangan kepada para penghuninya yang ceria dan bahagia. Sebaliknya, beliau sangat sedih melihat kondisi Neraka dan penderitaan yang dialami para penghuninya.

Bagaimana dengan perjalananku menuju ‘Surga’? Ketika itu, Senin, ba’da Isya, kami dijemput oleh seseorang yang berkendaraan hitam. Tanpa basa-basi dia membawa kami ke suatu tempat yang sebenarnya tidak asing. Sebuah kawasan yang ramai dikunjungi manusia. Sebuah tempat dimana masjid berdiri kokoh dengan jamaah yang silih berganti. Sebuah tempat dimana dialog kasih sayang dan saling tolong menolong terjadi disana. Kadang terdengar juga umpatan-umpatan dari sebagian kecil mereka.

Kendaraan kami terus melaju, meninggalkan hirup pikuk makhluk lain disekeliling kami, kemudian berhenti di sebuah gerbang berwarna hijau cerah. Kedatangan kami langsung disambut oleh keramahan penghuninya. Seorang muda dengan pakaian hijau menjemput kami dan membawa ke sebuah ruangan khusus. Di sana sudah menunggu beberapa makhluk dengan pakaian putih dengan senyum yang mengembang. Beliau mempersilakan isteriku tercinta untuk naik ke satu tempat.

Tak lama kemudian datang penjemput lainnya yang membawa kami menuju ruangan utama. Cukup jauh perjalanannya, melewati jalan yang dipenuhi tulisan kaligrafi Asma’ul Husna. Kami semakin gemetar. Bulu kuduk kami ikut berdiri. Perasaan kamipun ikut bermain dan bersenandung. Antara percaya dan tidak. Kulihat jam, waktu sudah menunjukkan +/- Pk. 21.00.

Tiba di ruang utama, kami sempat dipisah sebentar, untuk menghindari pandangan mata dengan bukan mukhrimnya. Ruangan yang bersih, harum dan banyak hiasan kehidupan dan kaligrafi. Inikah ’Surga’….???

Melihat Surga secara langsung
Detik demi detik terasa lamban. Pemisahanku dengan isteri tercinta seolah memperlambat berjalannya waktu. Mengapa di ’Surga’ ada pemisahan suami-isteri yang saling mencintai. Kulihat ke belakang, beberapa orang duduk berbaris menanti giliran atau menunggu mukhrimnya. Aku tak sabar…..

Alhamdulillah, tak lama setelah itu, kami disatukan kembali dalam ruangan lain yang penuh aroma bunga. Ada air mengalir, ada beberapa muslimah lalu lalang dan tirai penutup pandangan mata. Seorang Muslimah, dengan pakaian hijau rapih menghampiri kami, dengan penuh keramahan memberikan beberapa arahan sebelum waktu kami tiba. Setelah itu dia kembali ke posisinya, berdzikir dan berdzikir.

+/- Pk 23.00 berjalan menuju aula utama. Melawati dzikir para muslimah, lalu masuk melalui gerbang berdinding kaca. Sementara itu senandung dzikir terdengar dan terus terdengar dari lisan makhlukNya ketika kami ditempatkan dalam sebuah balai panjang. Subhanallah, indahnya…..detak waktu terasa mengeja abjad secara perlahan,…atau menghitung jajaran angka bilangan cacah dari ’nol’ (0) hingga hitungan infinity, tak terhingga……

Lantunan dzikir dan lafadz Pujian-pujian kepada Al-Khaliq terus bergema………
Hingga, tepat ketika banyak makhluk tertidur pulas, ketika genangan air bersujud kepadaNya, ketika ahli ibadah terbangun bertahajjud, ….secara nyata ku melihat langsung ’untaian Surga’ itu……Indah, menyejukkan, dan menyilaukan……

Kusentuh dengan tanganku…..ku raba dan kurasakan nikmatnya ’Surga’. Linangan air mata tak kuasa menahan keharuan….Yaa Allah, malam ini Kau Tunjukkan betapa Surga itu memang ada dan tampak nyata di depan mata. Ku nikmati perlahan, seolah tak ingin kuberpisah dengannya…..kecamuk perasaan semakin kencang. Derai air mata semakin lancar membasahi pipi…..Hasbunallah Wani’mal wakiil, ni’mal maula wani’mannashiir….

Surga itu telah ku miliki…..

Umi tercinta dan para jagoan

Umi tercinta dan para jagoan

—oooOooo—

Wajahku masih basah oleh air mata. Hatiku masih terasa menikmati indahnya Surga, dengan Ayat-ayat Allah yang terus menyusup masuk dalam kalbuku…..

Ku tarik nafas panjang…hhuuuiiihhhh….
Rasanya tak percaya, Allah memperlihatkan ’Surga’ secara langsung dan kasat mata.

Ku gelengkan kepala perlahan. Ku ingat kembali peristiwa luar biasa yang baru kualami. Peristiwa besar yang mampu memompa adrenalin darah dan persendian. Peristiwa yang mampu menyenandungkan dzikir, betapa kita sangat kecil dibandingkan kekuasaan Allah Swt….Allahu Akbar.

Perlahan namun pasti, seraut wajah yang bersih dan suci dari dosa itu muncul dan faraj yang disucikan Allah. Perlahan dan disertai tarikan nafas kuat seorang pejuang sejati, Ibunda tercinta…..hentakan penuh tenaga yang menguras energi, melemaskan persendian…..Isteriku bersitirahat sejenak menahan lelah….butiran keringat besar menghiasi wajahnya. Ku-usap dengan lembut dan kubisikkan, ”Sebentar lagi mi….sudah keliatan…coba ambil nafas panjang….”

Lalu dengan satu hentakan, keluarlah seorang makhluk titipan Allah, dan diiringi tangisan khas bayi…….kami terharu….kukecup mesra kening isteriku tercinta. Kupeluk dia, sambil menunggu dokter menyerahkan bayi itu di berikan imunisasi dini (kolostrum/ASI Murni)

Kulihat senyum mengembang dari wajah isteriku, meski guratan rasa lelah dan lemah terlihat lebih dominan. Senyum bahagia seorang Ibu setelah berhasil melahirkan seorang anak manusia, buah hati tercinta…..
Kuberikan ia seteguk air untuk menghilangkan rasa haus, membasahi kerongkongan dan menghindari dehidrasi. Kudaratkan kembali kecupan cinta…..

”Bu bayinya sehat Bu…Laki bu…” seru dokter yang menangani persalinan isterku
”hhehehe..laki lagi” ….

Lalu sang bayi di letakkan di dada isteri dan secara naluriah mencari Kolostrum ASI pertama…Subhanallah…Bahagianya Isteriku, meski dalam suasana lelah..sangat lelah…

Dengan sangat jelas kulihat ’Surga’ di depan mataku. Surga dunia yang menjadi keramat hidup. Isteriku tercinta, yg aku cintai karena Allah, Ibunda (umi) dari anak-anak kami….

Ketika seseorang memohon kepada Rasulullah agar diijinkan ikut berjihad, Rasulullah bertanya, “Apakah engkau masih mempunyai Ibu?” orang itu menjawab, ”Ya masih”, kemudian beliau bersabda,

Bersungguh-sungguhlah dalam berbakti kepada ibumu, karena sesungguhnya surga itu berada di bawah kedua kakinya (Imam Nasa’i dan Thabrani)

Kasih Ibunda

Gb 2 : Kasih Ibunda

—oooOooo—

Siang itu aku melihat isteriku meringis menahan sakit,… Adik bayi sangat bersemangat menyambut air susu murni nan suci,…setelah berpindah beberapa kali…adik bayi tertidur pulas….isteriku tersenyum…dan memperlihatkan luka kecil disekitar susunya….
Masya Allah, dia masih tersenyum dengan lukanya itu. Masih tersenyum setelah menahan sakit ketika menyusui…..

Adakah kita melupakan jasa dan jerih payah Ibunda kita…., hanya karena sesuatu yg kecil saja…???
Adakah kita tega membiarkan isteri kita, hanya karena sesuatu yang datang belakangan…???
Mari kita bersama menyambut mereka. Dengan senyum dan penuh kasih

Salam ukhuwah
elha-KLINIK CINTA
http://www.jangankedip.blogspot.com

Sumber Gb. 1 : Klik

Sumber Gb. 2 : Klik




Baca Selengkapnya......

Kamis, 28 Januari 2010

INDONESIA ‘MENJAJAH’ AMERIKA….(Bag 1)

INDONESIA ‘MENJAJAH’ AMERIKA….(Bag 1)

By elha – 28.01.2010

“Ah..Amerika lagie…” mungkin demikian gerutuan mereka yang agak ‘emoh’ dengan Amerika….

Dalam berbagai forum resmi, diskusi, seminar, workshop, obrolan warung kopi, hingga ruang kelas taman kanak-kanak, demam dan superioritas Amerika Serikat selalu menggeliat. Seolah merupakan suatu kebanggaan bila bisa menjadi bagian dari Negara adidaya tsb. Yang agak meresahkan adalah menjadikan Amerika sebagai ‘kiblat’ dalam (hampir) setiap permasalahan.

“Gue khan belinya di Amerika….”

“Nanti deh abis kami pulang dari Amerika….”

“Gue disuruh Bokap kuliah di Amrik….”

Dan seabrek ucapan kebanggaan mencicipi American Minded. Tidak salah memang. Tapi apakah harus demikian. Bukankah Indonesia juga menjadi ‘kiblat’ dunia dalam budaya, toleransi beragama, demokrasi Negara berkembang, home industry dan kejuaraan kimia, fisika & matematika.

Kita bisa saksikan banyak bule belajar Gamelan di Jogja. Baik Bule Ina, Bule Wati ataupun Bule beneran. So, kita juga hampir setiap kejuaraan menyabet gelar world champions dibidang Mathematika, Sains, Bilogi, Kimia dan Fisika...Hebat khan...

Eksplorasi kebesaran dan adikuasa Amerika selama ini diblow-up oleh media, PBB dan Industri film Hollywood. Misalnya bagaimana kerugian besar Amerika di Vietnam dijungkirbalikkan dalam film-film Hollywood, hingga teropnini bahwa mereka tak (pernah) terkalahkan. Di Afghanistan Amerika adalah `Hero`. Benarkah...?

Nah karena kita sulit bersaing di Media dan forum PBB dengan Amerika, kita dapat mencoba masuk melalui Industri Perfilman. Setidaknya membangun spirit nasionalime dengan media Film. Sebagai awal kita bisa berinnovasi dengan mensearching Film-film Hollywood yang menjadi Box Office dan meng-artikulasikan dengan Film Khas Indonesia. Selain mempromosikan negeri Pertiwi, juga menstigma dunia bahwa Indonesia juga merupakan Negara kuat, super power dan Adikuasa. Setidak melalui Film.

Bukankah selain Rika, kita juga punya banyak Rini, Rina dan Rita…sehingga bukan Cuma Amerika yang kita punya, tapi juga Amerini, Amerina dan Amerita… boleh donk kita ikutan merajai dunia dengan Film kita...atau bahkan kita jajah Hollywood.

Nah, ini adalah daftar Film-film Indonesia yang akan menguasai Dunia, dengan berinnovasi dari Hollywood (data kiriman email dari rekans kantor, Dien Ajeng K):

• Enemy at the Gates - Musuhe Wis Tekan Gapuro
• Die Another Day - Modare Ojo Saiki
• Die Hard - Gak ono mate'e
• Die Hard II - Matine Angel Tenan
• Die Hard III With A Vengeance - Kowe Kok Ra Mate-Mate To ?
• Die Hard IV (Die) - Jan Tenanan, Arep Mati Kok Angel Tenan
• Bad Boys - Bocah-Bocah Elek
• Man of Fire - Wong Lanang Kesumuken
• No Way Back - Ora Iso Mulih ( kesasar to? )
• Red Eye - Matane Abang ( klilipan opo? )
• Casino Royale - Togel Akeh Duite
• The Hoax - Ngapusi
• Harry Potter - Harry Dodol Pot
• Lost in Space - Ilang Neng Awang-awang
• Cheaper by the Dozen - Tuku Selusin Luwih Murah
• Paycheck - Kasbon
• Independence Day - Pitulasan
• There is Something About Marry - Meri Ono Apa-Apane
• Silence of the Lamb - Wedhuse Mutung
• Planet of the Apes - Planete Wong Apes
• Gone in Sixty Second - Minggat Sakcepete
• The Abyss - Entek-Entekan
• Deja Vu - Pangling
• Terminator - Terminal Montor
• Lord Of The Ring - Pedagang Akik
• Deep Impact - Ngantem Njero
• Million Dollar Baby - Babi Regone Sayuto
• Blackhawk Down - Manuk Ireng Kenek Bedhil
• Saving Private Ryan - Ngelesi Privat Mas Ryan ( pancene goblog tenan opo? )
• Gone With The Wind - Wes Ewes Ewes, Bablas Angine
• Because I Said So - Dikandani Kok Ngeyel Temen Sih

slm cinta-slm ukhuwah

elha-KLINIK CINTA

www.kompasiana.com/elhafals




Baca Selengkapnya......

Rabu, 27 Januari 2010

BAGAIMANA BAHAGIA MENURUT ANDA...??

BAGAIMANA BAHAGIA MENURUT ANDA...??

By elha – pengasuh KLINIK CINTA

“Apa yang membuat Anda Bahagia…?” tanya seorang trainer dalam satu pelatihan di Jakarta Islamic Center (JIC) tahun 2007

Peserta terdiam. Tiada suara. Hening.

“Kalau saya bahagia ketika melihat saldo tabungan bertambah. Diambil kok nambah....” jelas trainer tadi disambur grrrrrr hadirin.

“Ayo, ungkapkan lima peristiwa yang membuat Anda bahagia....!”

Peserta kemudian semangat untuk menuangkan apa yang ada dipikirannya. Apa yang tersembunyi dibalik perasaannya. Suasana mulai gaduh. Riuh rendah suara orang berdiskusi, suara tawa, canda, hingga suara gesekan kursi dan sobekan kerta....

Mungkin ada yang menuliskan makna cinta sebagai peristiwa bahagia. Mungkin ada yang menyebut gaji, pangkat, keluarga, harta, warisan, membeli sesuatu, pokoke banyaklah. Bukan tidak mungkin hubungan suami isteri disebut sebagai unsur kebahagiaan. Setiap orang tentu saja memiliki batas tersendiri dalam menentukan wilayah demarkasi kebahagiannya.

Secara bahasa definisi bahagia pada saat kita mendapatkan atau mencapainya, dan itu dikatakan sebagai sukses (www.wikimu.com)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia definisi bahagia adalah keadaan atau perasaan senang dan tenteram (bebas dr segala yg menyusahkan)

Entah kenapa kalau aku merasa bahagia bila menitikkan air mata dikala sujud, merendahkan diri ke haribaan-Nya....ringan sekali rasanya hidup ini, ketika kita menyandingkan diri kita pada-Nya.

Melihat Orang tuaku senang dan tersenyum melihat kedatanganku. Orang tuaku senyum mendapatkan apa yang diinginkan....orang tuaku senyum melihat anak dan cucunya....duh, rasanya hati ini senut-senutan....tak terbayangkan euy...bahagiaaaa banget...sampe kadang aku ga sadar klo ada air mengalir dari mataku melewati pipi. I Love U Mom, I Love U Pap (alm)...

Selain itu aku menuliskan pula rasa bahagia muncul ketika anak-anakku datang dan mengeliat & bergelendotan..(hehehehe...apa ya bahasa Indonesiany)...di kedua pundakku, sambil tertawa riang. Saat melihat isteriku gembira dan memelukku...duh,...indah sekali hidup ini....

Bahagia itu datang manakala anak-anak yatim datang dan berdoa untuk kebaikan kami. Oh, andai kata Allah memberikan amanah yang lebih lagi....ingin menjadikan mereka sebagai bagian dari keluarga kami...memenuhi sendi & ruang rumah kami...memberikan kami nuansa tawa dan canda mereka.....Yaa Allah kabulkanlah permohonan kami. Amien

Kebahagian semakin terasa bila masih ada orang yang mau memberikan ’dapurnya’ kepada kami. Mempercayakan problematika mereka untuk didiskusikan dan musyawarahkan....

Bagaimana wujud bahagia menurut Rekans pembaca...???

Silakan, semua bebas, semua benar & semua sangat sah, karena setiap orang memiliki cita rasa yang berbeda. Yang nilainya tidak bisa dibandingkan dengan orang lain

Catatan : Mhn maaf klo redaksi dialog & suasa pelatihan di JIC sudah elha modifikasi, karena sudah terlalu lama & tidak ingat detailnya.

Salam cinta – salam ukhuwah

--elha/KLINIK CINTA—

www.jangankedip.blogspot.com

Baca Selengkapnya......

Selasa, 26 Januari 2010

MENCEGAH PEMERKOSAAN...

MENCEGAH PEMERKOSAAN...
By elha 27.01.2010

Bagaimana menghindari Pemerkosaan yg demikian Marak….? Ini dia Tips-nya....

---oooOooo---

”Bi, kenapa ya banyak orang yang suka memperkosa....?” tanya seorang wanita tulen kepadaku

”..hmmmm”

”Abi elha punya tips nya gak supaya wanita bisa menghindar dari pemerkosaan...?”

”Emang siapa yang diperkosa...n ame siape...?”

”Yaa, macem-macem seeh. Ada cewek yang diperkosa ama pacarnya...ada juga yang ame tetangganya..pokoknya banyak deh Bi...”

”Ah itu sih gampang, suruh aja si cewek itu Nikah..abis perkara. Klo ada yang berani godain, berarti dia udah melanggar rumah tangga orang. Sanksinya berat....”

”..klo yang belum mau nikah...n masih mudah Bi...?”

”Yaa..okelah kalo begitu...tapi rahasia ya...n jangan takut salah, dan jangan malu...ini demi keselamatan diri loch...”

”Ocre bi....abi baek banget deh...”

Tips untuk menghindari Pemerkosaan

Bila ada seseorang, atau sekelompok orang yang datang dan ijin untuk memperkosamu, maka....bla..bla..bla :

  1. Bilang aja kamu sedang haid, menstruasi atau datang bulan...beres...
  2. Atau, klo dia/mereka masih memaksa juga, ambil jurus kedua...katakan bahwa kamu sudah kebelet mo pipis atau BAB
  3. Ehhhh...si pemerkosa bilang akan menunggu...ya sudah, ambil jurus ketiga, bilang aja sebenarnya klo kamu baru aja ganti kelamin...heheheh..dan sebentar lagi mo praktek di TL atawa Blok M...
  4. Bila ternyata sipemerkosa juga AC/DC....nah keluarin deh jurus keempat, ...tersenyum dan tertawa terus menerus tanpa henti....hingga dia mengira kamu sudah...ehmmm ehmmm
  5. Seandainya belum mempan, terpaksa kamu bilang pasrah,. Dan suruh dia membuka bajunya...lalu tarik kencang bulu dadanya.....bila perlu hingga berdarah...
  6. Kalau, sipemerkosa menikmati adegan tersebut....ambil jurus selanjutnya....hehehehe..suruh dia memperlihatkan burungnya...lalu gigitlah dengan keras....bila perlu sampai ada yang terluka
  7. Jika si pemerkosa melakukan perlawanan dan mencoba mencium-mu...nah pura-puralah menikmati, lalu gigit juga lidahnya dengan kencang..hehehehehehe
  8. Nah, klo dia belum kapok juga....bilang aja terus terang klo kamu suka dengan sejenis..hehehehehe
  9. Oh ya...si pemerkosa kan AC/DC.....jadi harus terus terang klo kamu baru aja hamil....
  10. atau...ini yang lebih seru....bilang kalo kamu baru aja terjangkit HIV/AIDS....

Rekans, percayalah, semua ini bukan untuk menakuti, namun untuk menjaga keselamatan diri kita semua...

Tapi yang terpenting sesungguhnya adalah, bergaullah dengan orang baik, dan berjalanlah dengan kebenaran. Insya Allah semua Yang Maha Kuasa akan menjaga & memelihara kesuciandiri kita.

Salam ukhuwah

--ellha/KLINIK CINTA—

www.jangankedip.blogspot.com


Baca Selengkapnya......

Kamis, 14 Januari 2010

IBUKU BUKAN PELACUR

“Kasih Ibu, kepada beta…huk..huk..tak terhingga sepanjang masa. Hanya memberi tak harap kembali…huk..huk…bagai sang surya menyinari dunia….” Air mata Surya mengalir deras membasahi pipinya…..tangan kanannya memeluk erat sang Bunda….sementara tangan kirinya menopang beban dirinya, serta ibunya yang tertidur pulas….

—oooOooo—

Bersama Ibunda

Di malam tahun baru 2007 acara tersebut. Mereka mengevaluasi diri dengan jernih dan tulus. Betapa banyak kesalahan, kekhilafan dan kekeliruan selama tahun 2006 dan tahun-tahun sebelumnya. Kesalahan, kekhilafan dan kekeliruan dalam bekerja, bertetangga, berkeluarga dan beribadah.

Hysteria massa bergema ketika pemimpin acara menyebutkan perilaku doa manusia kepada Allah, berbuat maksiat, pelacuran, berdusta, durhaka terhadap orang tua, menelantarkan orang tua, dll. Air mata mengalir membasahi pipi….bahkan sebagian diantara mereka ada yang tak sanggup menahan tangis dan jatuh pingsan. zikir bersama - sumber : http://www.sman1-trk.com

doa bersama

(sumber : goole - http://www.sman1-trk.com/berita/doa-bersama.JPG)

Setelah acara selesai, Surya menghampiri ibunya, mencium tangannya dan bersimpuh. Air mata Surya terurai. Dengan lembut dan penuh kasih sayang Bu Indah menarik Surya dalam pelukan hangatnya. Lalu membaringkan tubuh Surya dalam pangkuannya….Sambil membelai rambut anaknya, Bu Indah berkata,

“Nak, nanti kalau sudah di Jakarta, belajar yang rajin ya. Biar jadi anak yang pinter, ….bisa jadi ‘orang’. Jangan kayak Ibu, cuman dagang kue buat ngidupin kamu, sekolah kamu, adik kamu-Yana…”

“Iyya Bu….tapi Surya lebih seneng di sini aja Bu. Bisa bantuin Ibu dagang kue…” jawab Surya

“…..Surya,…..kamu teh dapet beasiswa dari sekolah. Kapan lagi kamu bisa kuliah…..kamu tahu berapa berapa hadil dagangan kita….” Tambah Ibunya dengan logat sundanya yang kental

“…Tapi Bu…..”

“…sudahlah Anakku,..kamu gak usah mikirin Ibu. Ibu masih bisa kok dagang sendirian. Lagian kalau kamu ambil beasiswa itu, beban Ibu jadi lebih enteng. Ibu tinggal mikirin sekolahnya Yana….”

“…Bu,…. Surya….”

“…Surya, Ibu seneng kamu perhatian sama Ibu. Berbakti sama Ibu….tapi Ibu lebih bangga kalau kamu jadi sarjana. Bisa ngangkat keluarga. Bisa bantu adik kamu….” Sambung Bu Indah, seolah tidak memberikan kesempatan Surya untuk bicara.

(ilustrasi : search on google)

Surya terdiam. Termenung. Hatinya galau memikirkan keluarganya, Ibu dan adiknya. Dia memejamkan mata, menahan air mata yang kembali akan keluar.

Terbayang nostalgia bersama adiknya Yana yang masih duduk dibangku SMP. Mereka membawa kue menuju desa tetangga. Menyebrangi sungai melalui titian jembatan bambu kecil. Berpegangan tangan saling membantu dan bekerja sama.

Satu ketika, Yana terperosok ke dalam lubang jembatan, persis di tengah sungai yang mengalir deras akibat hujan lebat malam harinya. Yana berteriak keras meminta bantuan Surya. Wajahnya dikerutkan menahan sakit di kakinya yang terhimpit di selah-selah bambu. Surya segera menolong adiknya. Tak dihiraukan sebagian kue buatan Ibunya yang terbuang ke sungai. Hanya satu yang terbetik dalam hatinya, adiknya harus selamat, keluar dari himpitan bambu jembatan. Surya mengerti kerugian besar yang diderita Ibunya, karena banyak kue yang terbuang kedalam sungai, tapi ia juga yakin jika Ibunya akan mengerti kondisi mereka.

Surya masih ingat teriakan Yana saat itu, “A’aaaaaaaaaaaa…..Aaaaaaaa…tolong Aaaa….”

Surya juga ingat seraut wajah yang meringis menahan tangis ketika patahan bamboo menghimpit pangkal pahanya, dan sebagian kakinya sudah masuk dalam aliran sungai yang mengalir deras.

Air mata Surya berhasil menembus kelopak matanya. Bulirannya mengalir menghiasi wajahnya yang masih termenung.

“…Surya….Sur…..” suara itu menyadarkannya dari lamunan

“….Surya,…kamu tidak mendengarkan omongan Ibu ya….?”

“….eh..ah…ng, denger kok Bu,….Ibu minta Surya tetep ke Jakarta kan ngambil beasiswa itu….”

“..Ach, kamu…dari tadi Ibu ngomongin hubungan kamu sama Santi, anak Pak Haji Amir….”

“….hah…” Surya tersentak

Pikirannya melayang ke wajah Santi yang manies. Putih, rambut ikal terurai sedikit dibawah bahu dan berlesung pipit kecil di pipi kirinya. Surya tersenyum.

“….Hayyo, kamu ngelamun apa lagi Surya….”

—oooOooo—

Innovasi Ketua BEM Baroe

Jakarta, medio 2009

Seorang mahasiswi memperhatikan dengan seksama sambutan pembukaan ’Orientasi Mahasiswa Baru’ (OMB) yang disampaikan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Tak ada satupun yang terlewatkan. Setiap kata, kalimat bahkan batuknya sang pembicara terekam dalam memorinya….

Bila Ketua BEM itu tersenyum, ia ikut senyum. Jika si pembicara bertanya retoris, ia dengan reflaks menjawabnya, meski dengan suara datar dan perlahan.

Kemudian membahana suara tepuk tangan mengiringi akhir dari sambutan sang Ketua Senat. Sesekali terdengar suara siulan dari kursi bagian belakang. Ssuiiiitt…suiiiiiiittttt

”kamu memang bintang. Wajar bila siuan selalu muncul ketika kamu berbicara..” gumam mahasiswi tadi, lalu ia menghela nafas panjang.

”..akankah aku bisa menjadi milikmu..?”

Tak lama kemudian, palu diketok tiga kali oleh Rektor, yang diikuti oleh gemuruh tepuk tangan tanda diresmikannya pelaksanaan (pembukaan) Orientasi Mahasiswa Baru, dengan metode intelektual. OMB Gaya Baru saat itu, dimana kontak phisik antara ’Senior’ dan ’Junior’ ditiadakan, dan digantikan dengan metode lain yang lebih mendidik, mendekatkan mahasiswa baru dengan dunia kampus serta penghargaan terhadap mahasiswa ’senior’ dengan cara yang lebih elegan, akademis dan tetap mempertaikan rambu-rambu pendidikan dan etika.

”Hidup Ketua BEM baru….” teriak seroang Mahasiswi

“…Sssuuuiiiit..suuuiiiiit…”

Ungkapan Seorang Mahasiswi

Tepat jam 8 malam, ba’da Isya, Surya keluar dari kamar kostnya. Rasa lapar membuatnya tergerak menuju rumah makan Bu Min, yang biasa menjadi tempat mangkal mahasiswa.

”Mah,…soto ayam,…gak pake kol ya..”

”Yupz..” jawab Bu Min, yang biasa dipanggil ’Mamah’, dengan gayanya yang ’gaul’

”..Loch tumben sendirian….mane yang laen, Sur?” tanya Bu Min, dengan logat betawinya yang kental

”……”

”Sur,.. Riana ada di pojok tuh. Dah dari tadi nungguin loe” kata Bu Min setengah berbisik, dengan mulutnya yang diarahkan ke sudut kiri warung makan itu

Surya menoleh ke arah yang dibisikan Bu Min. Dia melihat seraut wajah maniez tengah termenung. Tatapannya kosong. Sebuah piring berisi beberapa potong ‘gorengan’ tergeletak tak berdaya dibiarkan begitu saja. Hanya sesekali tangannya terlihat mengaduk teh manis hangat yang ada didepannya.

Surya segera menghampiri gadis itu.

“ Hello non…boleh ai duduk disini…?” tanya Surya

Sebelum gadis itu menjawab Surya sudah medudukkan ‘pantatnya’ diatas kursi makan tepat di depan Riana. Gadis itu tersenyum. Kemudian menunduk kembali

“Kenapa Ri,…ada apa?” tanya Surya lagi

Riana tidak segera menjawab. Dia membetulkan duduknya. Kemudian menarik nafas panjang, dan menghirup teh manies hangat.

”Ri, katanya kami mo nganggap aku kakak..ayyo dong cerita klo kamu ada masalah”

Riana kembali menarik nafas panjang

”Sur, selamet ya. Kamu memang layak jadi bintang”

”Loch…loch, ditanye ape jawabnye ape….mang ade ape nooon?”

Riana kembali terdiam, dia hanya menyobakkan utaian rambutnya yang turun menutupi wajahnya. Kemudian suasana menjadi sunyi. Sesekali terdengar suara adukan teh manies di gelas milik Riana.

”Sur,…!!” serua Riana

”Yess…” jawab Surya setengah bercanda

”Aku serius neeh…!!”

”Ya udah, .. kenapa..??”

”Kalo Dian dan Rengganis itu dah jadian ya ma kamu..? enak ya, punya dua pacar sekaligus..”

“Eh, eh, ade ape lagie neeh. Kok tahu-tahu ngomongin Dian n Rengganis..jadi curige neeh…”

“Udeh deh, jangan pake logat betawie yang dipaksain…” jawab Riana ketus

”hehehehe…kamu aja ngikutin aye….pegimane…”jawab surya penuh canda

”…hahahahhahahaha…” mereka tertawa bersama

”Sur, sejak kamu masuk Kampus ini, mang harus diakui klo banyak perubahan. Kegiatan sosial marak. OMB dah berubah. Kamu hebat Sur…”

Surya masih terdiam. Ia mereka-reka arah pembicaraan Riana, Mahasiswi semester akhir, dua tingkat diatas Surya

”..kamu mang layak jadi bintang. Tadi aku perhatiin, waktu kamu kasih sambutan pembukaan OMB, banyak siulan. Banyak juga mahasiswi yang curi-curi pandang…” jelas Riana lagi

”Maksud kamu…?” tanya Surya mulai serius

Riana tak langsung menjawab. Dia kembali menarik nafas panjang.

”..Yaaa, kamu memang menjadi incaran banyak cewek. Aku tahu. Kamu juga deket banget ma Dian dan Rengganis…..banyak yang bilang kamu dah jadian ma mereka…”

”..Oooh itu toh intinya…”

”Bukan cuman itu. Kabarnya juga kamu mau membuat wadah khusus bagi mahasiswa baru agar mereka gak ketinggalan mata kuliah kayak senior-seniornya…”

Surya mengangguk-anggukan kepalanya, ”Mang salah ya….?”

”yaa…salah seeh enggak, cuman….” Riana kembali menghela nafas

“Cuman, itu semakin merenggangkan jarak kamu ma kita-kita…”

“Aduuuh, Riana, kamu kok ampe sejauh itu seeh. Buktinya kita masih bisa makan bareng…lagian, kita khan dah sepakat klo kita kudu bikin sesuatu supaya gak ada lagi yang ketinggalan mata kuliah. Khan kamu juga ikut waktu rapat BEM minggu lalu..”

Riana terdiam. Surya juga terdiam. Suasana sunyi sejenak.

“Sur….” Riana memecah keheningan

“Papaku minta aku nerusin kulian di Aussie. Katanya mumpung Papa lagie mampu dan belum pensiun. Lagi pula, kakak sepupuku juga disana”

Surya tersentak kaget. Aussie, negeri yang terletak ribuan km sebelah selatan Indonesia. Wajahnya mulai terlihat memucat. Ada sesuatu yang mengganjal pikirannya. Entah pikiran apa.

“Sur…?”

“eh..iyya…ada apa…” jawab SUrya agak gugup

“Klo kamu dah lupus nanti, kamu mo kemana…?”

Surya tersenyum kecut…”Ri, aku masih dua tahun lagi. Masih lama….”

”Sur, menurut kamu gimana…apa aku ngikutin omongin Papa ato gimana…?”

Surya terdiam. Dalam hatinya dia merasakan sesuatu yang bergetar. Ada perasaan lain ketika Riana mengungkapkan bahwa dia akan ke Aussie. Ada perasaan tidak rela. Tidak sependapat dan ingin menghalangi. Namun niat itu diurungkannya, mengingat dia belum tahu apa yang ada dihati gadis itu.

”Sur,…” Riana, tidak meneruskan kata-katanya. Dia menyisir pandangan ke seluruh sudut di rumah makan Bu Min.

”Sur, harus kuakui kalau aku memendam rasa padamu…” sambung Riana dengan suara agak berat dan parau, kemudian menunduk dan menghela nafas panjang

Surya masih terdiam. Pergulatan dihatinya demikian hebat. Banyak kata, kalimat dan ungkapan-ungkapan yang ingin dikeluarkannya. Namun tak kuasa

Selain itu ia juga tersentak dan kaget menerima ’todongan’ dari Riana yang demikian berani mengungapkan perasaannya.

”Aku memang terlalu naif ngomong kayak gitu….” jelas Riana lagi

”Namun karena semalam Papa nyuruh aku nerusin kuliah di Aussie, aku kepikiran kamu, Sur…lagi pula, aku dah mo lulus. Tinggal Sidang Skripsi aja…” Riana kemudian ’membuang’ wajahnya kebelakang, menutupi rasa malunya.

Kali ini Surya yang menarik nafas panjang. Dia masih terpikir Santi, gadis di desanya. Namun berita pernikahan Santi dengan seorang pria asal Bandung beberapa bulan lalu menguburkan pikiran itu.

”Ri, ….” Surya kembali menarik nafas. Menunda kalimat lanjutannya

”…Ri, aku…aku….eh..eng, aku juga ada rasa sama kamu. Tapi aku…tapi aku…”

Belum sempat Surya meneruskan kalimatnya, Riana segera memeluknya. Melampiaskan emosi. Dibiarkan air matanya mengalir membasahi pipinya. Matanya dipejamkan erat, seolah memeras air matanya agar semakin banyak lagi yang keluar

”Terima kasih Sur..terima kasih…”

”Aku akan bicara ma Papa, kalau aku gak mau ke Aussie. Aku mau langsung kerja di Jakarta aja…biarbisa tetep ketemu sama kamu Sur…”

—oooOooo—

Menemui Ibunda tercinta

Liburan Semester ini dimanfaatkan Surya untuk pulang kekampungnya, di selatan Bandung. Kali ini ia membawa Riana sebagai teman perjalanan yang akan diperkenalkannya kepada orang tuanya.

”Sur, bener neeh kamu siap ngenalin aku ma Ibu kamu….?”

”heheehe…kamu yang harus siap-siap Ri….soalnya kamu akan menemukan Surya yang sebenarnya. Anak kampung yang kebetulan dapat beasiswa kuliah di Jakarta…“

”hahahaha….aku dah jenuh Sur, ngeliat suasana keangkuhan kota. Lagian kamu kan anak kuliahan…hahahaha….kayak film si Doel gitu..hahahahah“

Mereka tertawa riang dalam perjalanan pulang kampung dengan menggunakan mobil sedan silver metalik pemberian Papa Riana

Semakin dekat dengan desa tempat tinggal Surya, suasana sejuk dan hijau semakin tampak dan terasa. Kaca mobil diturunkan agar nuansa alam dapat mereka rasakan. Gemericik air mulai terdengar. Suara-suara burung juga tak mau ketinggalan. Beberapa orang penduduk yang papasan dijalan menganggukkan kepala dengan ramah, seolah sudah saling mengenal. Budaya desa yang masih alami.

pohon-sakura-di-sungai

(sumber : (alam desa - sumber : http://www.nusantara-news.com) )nusantara-news.com

”Kita sudah hampir sampai Ri,..siap-siap ya bertemu camer..hehehehe”

Riana mencubit pelan pinggang Surya, membuat Surya sedikit melnggokkan badannya…“hei..hei…jangan maen cubitan donk“

”haa..ahahahaha…“

”hehehehehehe”

Perjalanan yang menyenangkan. Penuh tawa, penuh canda dan riang nyanyian.

Tiba disebuah komplek pemukiman….

”Gedubrakkk……“

Riana dan Surya terkejut. Seorang Ibu jatuh tersungkur di teras sebuah rumah mewah, disertai bantingan pintu yang tak kalah kerasnya. Mereka menghentikan laju mobilnya.

”Dasar wanita murahan….Pergi dari sini….!!” bentak seorang pria setengah baya

”Sur, bener neeh kamu siap ngenalin aku ma Ibu kamu….?”

”Maaf Tuan…huk..huk…jangan usir saya…“ jawab Ibu tersebut sambil memegang kaki kanan pria setengah baya itu

”Pergi kataku….pergiiii….“ bentak lelaki itu dengan mengentakkan kaki kanannya dan menunjuk ke arah jalan

”Jangan tuan…jangan…nanti anak saya dimana tuan,..huk..huk.. ”

”Apa kamu bilang..? anak kamu….? itu urusan kamu, perempuan …..(cencored).. ”

”Tuan….maafin saya Tuan, ,,,,saya siap melayani tuan…….“

”Sudah sana, saya sudah mendapatkan yang lain …..“

“Tuan…huk..huk“ tangan wanita itu masih memegang erat kaki lelaki, yang menjadi pemilik rumah mewah tsb

“Semalam kamu berani menolak saya, setelah banyak uang saya keluar buat anakmu…sekarang Pergiii…“ Lelaki itu menarik tangan wanita itu dan mendorongnya keluar dari rumah

“Gubrakkkkk… “ wanita itu kembali jatuh tersungkur

Riana dan Surya memperhatikan dengan seksama. Wajah wanita itu penuh guratan berwarna merah dan biru lebam seperti bekas benturan dan pukulan tangan. Wajahnya masih terlihat cantik alami, meskipun usianya sudah diatas kepala empat. Kulitnya juga masih tampak halus, khas wanita desa.

Sementara lelaki pemilik rumah mewah itu masih berdiri tegak dan berkacak pinggang seolah memperlihatkan kekuasaannya.

“Aku sudah tidak butuh kamu lagi….“ teriak lelaki setengah tua itu

Wanita tadi mengangkat sedikit wajahnya. terlihat aliran darah segar dari bibirnya. Dorongan lelaki itu membuat ia tersungkur dan wajahnya membentur jalan. Darah terus mengalir ke dagunya.(ilustrasi Kekerasan - sumber : http://www.wartakota.co.id/)

(sumber : http://www.wartakota.co.id/upload/photo/2009/10/16)

Beberapa orang yang lalu lalang tidak ada yang berani melerai. Mereka menganggapnya sebagai ’keributan’ keluarga.

Ketika wanita korban KDRT itu menyibakkan rambutnya,………….

”Ibuuuuuuuuu………..Ibuuuuuuuuuuu” terdengar teriakan keras melengking dari pinggir jalan

”Ibuuuuuuuuuuuuuu………………” seorang anak muda berlari kearah wanita yang masih dalam kondisi lemah itu

”Ibu….huk,…huk….apa yang terjadi Bu…?”

Anak muda tadi lalu memangku kepala wanita itu. Mengusap lembut rambutnya. Mulutnya sesegukan tak kuasa melihat kondisi Ibunya. Air matanya mengalir, ikut merasakan sakit yang di derita Ibunya.

“Hai…siapa kamu…?“ bentak si pemilik rumah mewah itu

Anak muda itu tetap memangku kepala Ibunya yang masih lemah. Di usapnya darah segar yang masih mengalir dari bibirnya.

”Ibuu….”

”Hai, anak muda….siapa kamu, berani ikut campur urusanku…?” bentak sipemilik rumah dengan suara yang lebih keras

Anak muda itu bangkit perlahan setelah menurunkan kepala Ibunya. Anak muda itu menggeleng. Dia sangat geram, tangannya terkepal. Deretan girinya terlihat menyeringai saling beradu….perlahan namun pasti dia mendekati lelaki paru baya itu

”Bapak tua…wanita ini adalah Ibuku…setiap orang yang menyakitinya akan berusuan dengaku…..” jawab anak muda tadi

Tersentak dan terkejut. Lelaki tua itu melangkah mundur. Namun langkahnya terhenti ketika kakinya menyentuh pintu rumah.

”Mau kabur kemana kau Pak Tua…..?” anak muda itu terus memburunya

Ditengah kebingungan dan ketakutan, lelaki tua pemilik rumah itu berujar

”..Oh kamu Surya, anak wanita tua murahan itu,,,,,,anak gak tahu diri. Kuliah kamu dan hidup kamu aku yang tanggung selama ini…anak gak tahu terima kasih..”

Surya berhenti melangkah demi mendengar penuturannya.

”..hahaha…kamu terkejut kalau uang yang selama ini dikirimkan oleh Ibumu adalah uangku…..kamu tidak tahu kalau hidup keluargamu aku yang menanggung” teriak lelali itu lantang.

Surya bergeming. Diam seribu bahasa. Tak tahu apa yang harus diperbuat.

“Surya, asal kamu tahu, wanita murahan itu mencuri uangku…dia selalu meminta imbalan uang untuk dikirimkan ke Jakarta, setiap aku ‘menidurinya’……chuiiih” jelas lelaki itu sambil menyemburkan ludah kearahnya.

Surya menarik nafas panjang. Tangannya kembali terkepal. Kepalanya pening. Hatinya bergejolak…..dia ’meniduri’ Ibunya…dia memberi Ibunya imbalan uang untuk dikirim kepadanya…jadi..jadi…..Ibunya…..jadi selama ini uang yang dipakainya untuk biaya hidup di Jakarta berasal dari……

”Bukkk…..”

Terdengar suara pukulan yang keras. Orang – orang terperangah. Tangan kanan Surya beradu dengan telapak tangan kirinya. Menahan marah yang sangat. Beberapa orang yang sejak tadi ikut berkerumun menyaksikan adegan itu berusaha melerai….memegangi tangan Surya yang sudah bergetar sekujur tubuhnya menahan amarah. Giginya gemeretak beradu atas dan bawah. Tangannya terus terkepal. Meronta berusaha melepaskan diri dari pegangan orangan-orang.

”Pak Tua, tidak ada satupun orang yang punya hak untuk menyakiti orang lain. Meskipun engkau telah banyak memberikan uang kepada Ibuku, namun kelakuanmu lebih buruk dari makhluk berkaki empat……” seru Surya

”Dasar anak sialan…”teriak lelaki tua itu, dengan kedua tangannya berjaga-jaga menutupi wajahnya.

”Perkataanmu sejak tadi menunjukkan bahwa engkau bukanlah makhluk beradab. Hanya syaithon yang selalu berkata dengan kemarahan dan keangkuhan….” seru Surya lagi.

”Bahkan engkau jauh lebih rendah dari seekor bintang ternak. Memeras ’hati’ orang lain, memanfaatkan orang lain untuk memuaskan nafsu bejatmu, dan membuangnya ketika kau merasa dia tak berguna lagi…..lalu kau mencari mangsa baru…apa bedanya kau dengan ’belis’ laknatullah….” seru Surya dengan mulut mencibir

Orang tua tadi tediam. Terperangah. Tak menyangka Surya, anak dari Bu Indah yang baru saja ia aniaya bisa berkata seperti itu. Tatanan kata dan susunan kalimat yang hanya dimiliki oleh mereka yang memiliki pengetahuan dan adab yang tinggi. Berfikir demikian, pemilik rumah itu semakin takut dan berusaha menyembunyikan wajahnya dari tatapan banyak orang. Apalagi Riana sejak awal merekam semua kejadian dengan kamera miliknya.

Surya berdiri tegak, seolah menandakan sebuah kemenangan besar. Orang-orang yang sejak tadi mengelilingi juga sudah melepaskan pegangan tangannya. Mereka membenarkan apa yang telah diucapkan oleh Surya. Mereka juga menyadari betapa selama ini begitu takut terhadap orang tua itu, hanya karena banyak dari mereka yang ’mengais’ rejeki darinya…meski dengan pengorbanan anak dan atau isterinya.

”Pak Tua, aku tidak akan membiarkan kelakuan bejatmu mengotori kampungku. Aku yakin kaupun telah ’terusir’ dari kampungmu. Aku juga yakin masyarakan tidak akan menerimamu lagi…..” tambah Surya

”Betulll…betuuullllll…….” teriak yang lain serempak

”Pak Tua….derita Ibuku harus kau balas dengan hukuman……….” Surya tak mampu meneruskan kata-katany….ketika terdengar suara….”…eeehhhhhhh….”

”Suryaaa……..” lirih suara itu pelan

”Suuurrrr….” suara itu kembali terdengar….perlahan

Surya membalikkan badannya. Segera ia berlari cepat ketika melihat Ibunya memanggil dengan suara parau. Tangan kanannya melambai lemah. Rambutnya tergerai menutupi sebagian besar wajahnya. Sementara tangan kirinya berusaha menopang tubuhnya yang terlihat sangat lemah. Kakinya terselonjor yang memperlihatkan sebagian bekas luka penganiayaan.

”Suuurrrrrr……”

Surya memapah tubuh Ibunya dalam pangkuan. Orang-orang mulai mengerubungi. Mereka iba. Empati. Berusaha untuk mengerti perasan dan bathin yang dialami Surya dan Ibunya. Penyesalan, mengapa selama ini membiarkan anak dan isteri mereka larut dalam kemaksiatan si Bapak tua itu. Beberapa diantara mereka memalingkan wajah tak kuasa melihat luka dan penderitaan Bu Indah. Hati mereka seolah ikut merasakan pahit dan getir. Suasana hening. Masing-masing larut dalam pikiriannya.

(keadaan tsb dimanfaatkan oleh Pak tua pemilik rumah untuk segera masuk dan mengunci pintu rapat-rapat)

”Surya….maafin….maafin Ibu nak…..” suara Bu Indah terputus-putus dan nyaris tak terdengar

”..huk….huk…” Surya mendekap semakin erat tubuh Ibunya. Membersihkan darah yang masih mengalir dari bibir Ibunya

”Surya…maafin Ibu nak…” Bu Indah kembali mengulang perkataan itu

”…huk..huk..Ibu…Bu….”

”Surya….Ibu terpaksa melakukan ini….” suara Bu Indah semakin lirih

”….huk…huk…Ibuuuu….”

”Ibu terpaksa….terpaksa….menjual harga diri….”

”Ibu….Ibu…terpa….terpaksa….demi …kuliah..kuliah kamu Nak…” suara Bu Indah semakin tak terdengar jelas

”Ibu sayang…..ka..kamu Sur….Ibu menjual…..harga….harga diri…demi ….kualiah kamu… ”

”Ibu….Ibu…..” Bu Indah tak mampu meneruskan kata-katanya. Mulutnya mengeluarkan darah segar. Kemudian tak sadarkan diri.

”Ibuuuu…..Ibuuuu…..”

Orang-orang segera membantu mengangkat tubuh Bu Indah…..

”Masukan ke mobil saya saja Pak….” seru Riana kepada orang-orang itu.

”Huk…huk….Ibuuuu….” Surya masih duduk bersimpuh di jalan

Riana dan salah seorang warga membantu Surya berdiri dan memapah.

”..Huk….huk…Ibuuuu….”

”Sur,…sudahlah….tenangkan hatimu….”

”Dia Ibu yang hebat..sayang terhadap anaknya….mau melakukan apapun untuk kebahagiaan anak….”

”…..”

”Kasih Ibu….kepada beta..tak terhingga sepanjang masa…..”

Bu Indah dibaringkan di kursi mobil bagian belakang. Tubuhnya lemah dan tak sadarkan diri. Surya termenung disamping ibunya. Berlutut dan mengusap kepala Ibunya. Sementara orang-orang mulai mendatangi pemilik rumah mewah itu.

Riana segeral melarikan mobilnya. Melaju diantara jalan desa yang tak terlalu mulus. Membiarkan Surya yang khusyu’ menemani Ibunda tercintanya. Bu Indah yang selalu berkorban untuknya. Meski dengan menggadaikan harga diri dan kehormatan. Tanda bukti cinta dan kasih sayang kepada anaknya

Air mata Surya tak henti mengalir, sebagian diantaranya jatuh di wajah Ibunya. Tangan kanannya mengusap lembut rambut Ibunya yang terurai. Tangan kirinya memegang dan menopang tubuh Ibunya agar tak terjatuh. Surya menyesali waktu yang telah berlalu. Seandainya ia tak pergi ke Jakarta, mungkin kejadian seperti ini tak akan terjadi. Yaa, seandainya ia tetap di desa menemani Ibunya, niscaya ia tidak akan menyaksikan penganiayaan yang dialami Ibunya…yyaa, seandainya…seandainya ia tidak menuruti kata Ibunya untuk mengambil beasiswa kuliah ke Jakarta, ia tentu akan tetap bahagia bersama Ibunya.

”Ibu..mengapa Ibu berbohong ama Surya, Bu….”

”Mengapa Ibu melakukan ini….mengorbankan diri demi Surya….”

Setetes air mata Surya jatuh tepat di pelupuk mata Bu Indah. Mata itu bergerak dan sedikit terbuka(kasih sayang ibu : http://kfk.kompas.com/)

(sumber : google - http://kfk.kompas.com/)

”Surya….”

”Ibuuu…” Surya segera memeluk Ibunya

”Ibu ada dimana Sur….kepala Ibu sakiiiitt…”

”Kita sedang ke rumah sakit Bu….” air mata surya kembali menertes membasahi pipinya.

Diusap lembut wajah Ibunya. Dirasakan banyak kerutan di pipinya. Tanda penuaan yang tidak pernah dirasakannya….

Dari kaca spion tengah, Riana melihat untuk kali pertama seorang Surya, Ketua BEM di kampusnya duduk bersimpuh, berurai air mata. Tanpa sadar Riana terbawa emosi jiwa. Kelopak matanya ikut basah. Hatinya tersentuh. Jiwanya ikut merasakan apa yang dialami Ibu dan anak itu.

Mobil yang dikendarai Riana masuk ke halaman RSUD, menuju ruang Unit Gawat Darurat. Beberapa orang perawat datang membawa tempat tidur dorong dan mengangkat tubuh lemah Bu Indah.

Surya dan Riana ikut mengantar Bu Indah menuju ruang perawatan. Batin meraka masih diliptu rasa duka, sedih dan ………………………….

Lamat-lamat dari kejauhan terdengar suara dua orang anak kecil bernyanyi dengan suara parau dan agak cadel…..

”..Kasih Ibu…kepada beta….”

”..tak terhingga…sepanjang masaaaa…Hanya memberi tak harap kembali……”

Suara itu kemudian lenyap tertelan desingan suara pon yang tertiup angin. Kemudian lamat-lamat terdengar kembali…

”Kasih Ibu kepada beta…tak terhingga sepanjang masa, hanya memberi tak harap kembali bagai sang surya menyinari dunia”

Salam ukhuwah

elha – KLINIK CINTA




Baca Selengkapnya......