Rabu, 23 Desember 2009

Duhai PLN, 'Dewa Penyelamat'...Tolonglah Kami…!!

By elha – The Social Blogger

“Pak…Bahaya gak. Itu kan udah tiga kali kejadian…?” tanya Bu Eka, salah seorang warga

—oooOooo—

Senja hari (tgl. 16/12/2009) menjelang maghrib suasana di Rt 03/08, Rawasari – Jakarta Pusat, telihat ramai. Anak-anak dan orang dewasa berkumpul di depan rumah salah seorang warga. Perhatian mereka umumnya terpusat pada satu titik. Tiang Listrik yang baru saja ’terbakar’.

tiang-listrik-yg-mjd-fokus

tiang-listrik-yg-mjd-fokus

Malam merambat naik. Gelap pun mulai menyelimuti. Namun warga tetap berkumpul menunggu petugas PLN datang memperbaiki kabel listrik yang terbakar tersebut. Apalagi rumah mereka masih gelap. Listrik padam, baik karena saklar box listrik yang ’turun/turn off’ atau ada juga memang sengaja dimatikan, meskipun tidak satu aliran.

dlm-gelap-ketua-rt-melihat-perbaikan sarana listrik

dlm-gelap-ketua-rt-melihat-perbaikan sarana listrik

seorang-warga-memperhatikan perbaikan listrik-dlm-gelap

seorang-warga-memperhatikan perbaikan listrik-dlm-gelap

gelap

gelap

Menurut Bang Udin, salah seorang warga Rt. 03/08 - Rawasari, kejadian seperti itu sudah tiga kali terjadi. Selain hari itu, pada tanggal 07/11/2009 +/- pk. 02.00 dini hari kejadian serupa juga pernah terjadi. Menurut warga yang melihat saat itu, lokasinya sama, dan apinya sudah merambat hingga kepangkal/bawah tiang listrik.

”…ini udah yang ketiga kalinya Pak…” katanya

”..Dulu malah apinya sampe kebawah Pak. Kejadiannya jam 2 malem…” lanjutnya lagi

Sekitar Pk. 18.30 petugas PLN datang dan segera memperbaiki kerusakan. Tidak sampai setengah jam, lampu kembali menyala. Suasana kembali terang benderang.

petugas-pln-sdg-mpbaiki

petugas-pln-sdg-mpbaiki

Dalam wawancara singkat dengan Tatang, petugas PLN yang ramah tersebut terungkap bahwa beban pada tiang listrik tersebut memang sudah melebihi kapasitas. Sayangnya Tatang dan rekannya tidak bisa mengganti sarana listrik tersebut, karena kewenangannya memang hanya sebatas memperbaiki gangguan saja.

Apakah sarana listrik yang beberapa kali terbakar tersebut dapat diganti agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi?

“………..Bapak silakan saja buat surat pengaduan ke Gardu TP 82. Nanti petugas PLN lainnya agar mengganti yang rusak..” jawab Tatang dengan ramah

tatang-petugas-pln-yg-ramah

tatang-petugas-pln-yg-ramah

“..memang waktu dulu ada penggantian, disini gak diganti ya Pak…ketinggalan ya Pak..?”

“Faktorisasi..” sambung Bangkit, petugas PLN lainnya.

”..Ya udah, dibuat surat pengaduan aja ke PLN…” katanya menutup pembicaraan.

Faktorisasi? Penggantian?

Mungkin Tatang dan Bangkit benar. Ketika ada penggantian/faktorisasi, wilayah di sekitar Rt 03/08 – Rawasari terlewatkan. ’Tertinggal’ atau karena warga yang belum paham mengenai prosedur penggantian saluran listrik.

Untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ada baiknya warga setempat membuat surat pengaduan seperti disarankan oleh Tatang, agar PLN dapat mengetahui kejadian sesungguhnya dan membantu mengatasi masalah tersebut. Selain itu PLN, khususnya Cabang Jakarta Cempaka Putih mungkin dapat memberikan sosialisasi penanganan gangguan bila perisitiwa tersebut terulang kembali. Atau melakukan penggantian terhadap sarana dan aliran listrik yang mungkin memang sudah saatnya diganti.

Terima kasih kami sampaikan kepada Pak Tatang dan Pak Bangkit yang telah membantu warga memperbaiki gangguan sarana listrik, sehingga warga kembali nyaman.

Terima kasih tak terhingga juga kami sampaikan kepada PLN, bila rencana sosialisasi dan atau penggantian atas sarana dan aliran listrik di wilayah Rt. 03/08 – Rawasari, Cempaka Putih Jakarta Pusat dapat diwujudkan.

Salam ukhuwah

elha -




2 komentar:

Anonim mengatakan...

nice article. mengingatkan

elha mengatakan...

tks sdh menanggapi,
elha hanya ingin mencoba obyektif & berimbang

slm ukhuwah
elha