Rabu, 30 September 2009

MAKHLUK HALUS TERLIHAT JELAS SEDANG BERPELUKAN

MAKHLUK HALUS TERLIHAT JELAS SEDANG BERPELUKAN

.

Dengan tergopoh-gopoh, seorang pejabat perusahaan swasta, berlari kecil menuju rumahnya. Beberapa kali ia tersandung batu kerikil. Dua atau tiga lembar kertas terlepas dari genggamannya.

.

“Son, ambilkan kertas yang jatuh ya…” katanya sambil terus berlalu tanpa memalingkan wajahnya.

Soni, Sopir pribadinya segera memenuhi perintah Bos-nya, ia memungut lembaran-lembaran kertas tsb. Sekilas dibacanya sebaris kalimat yang tertulis dalam huruf capital dan lebih tebal dari yang lainnya…”PROPOSAL PENGAMBANGAN SARANA PENDIDIKAN YATIM/PIATU” ….lembaran satunya berbunyi….LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN BIDANG KEUANGAN, PEDULI BENCANA…

.

“Ohhh…ternyata Bos ku orang penting toh” kilahnya dalam hati

“gak nyangka yo, Bos adalah orang yang peduli sama wong cilik”

Soni yang bertubuh mungil, kecil namun gesit itu menggaruk-garuk kepalanya…

.

Tiba-tiba terdengar suara gaduh dari dalam rumah...

“G O M P R A N G….”

“Ahhh siapa yang taruh piring dan gelas di pinggir meja...” teriak suara pria yang mirip-mirip suara Bos-nya

“Maaf tuan…tadi saya baru saja cuci piring. Tapi sebelum saya rapihkan nyonya memanggil saya….” terdengar jawaban lemah dari seorang wanita

“Harusnya kan kami bisa rapihkan dulu piring-piring itu….” bentak suara pria tadi

”Iyya tuan, saya mohon maaf” jawab seorang wanita tadi dengan suara yang lebih lemah

”Ya sudah rapihkan...”

”Iyya tuan...”

.

Soni menarik nafas panjang. Baru saja ia memuji tuannya, kini keraguan merasuki hatinya...

.

Belum habis ia berfikir, kembali terdengar suara keras menggetarkan isi rumah....

”Mamah...Maaa, kamu mau ikut tidak....”

”Kemana Paa...hari ini mama ada arisan di rumah Tante Lily...ituloch tetangga baru kita yang suaminya Pemilik perusahaan kosmetik” jawab suara wanita tak kalah kerasnya.

”Sore ini kita ada undangan dari Calon Wakil Gubernur...menurut survei, pasangan ini kemungkinan menangnya besar.....”

”Iyya Paa..mama ikut....”

.

Soni kembali menghela nafas panjang. Huuiiih. Pertanyaan baru kini memuncaki jiwanya. Bosku orang penting. Dia berjiwa sosial. Dia aktif dalam kegiatan sosial. Tapi kenapa aku harus mendengar percakapan itu....Dada Soni terasa sesak. Buru-buru ia kembali ke dalam mobil menunggu tuannya datang

”Ahh..aku tak mau ikut campur urusan orang penggede...”

.

Tak berapa lama kemudian, pasangan tuan dan nyonya pejabat itu keluar dari pintu rumah bagan samping. Sang tuan mengenakan Batik sutera ala Kalimantan, pemberian seorang Pejabat daerah disana. Bercorak natural, dan berwarna coklat muda. Elok nian. Cocok sekali dengan kondisi sore hari nan cerah. Sedangkan sang nyonya men-serasikan pakaian suaminya. Tak lepas seperangkat gelang permata halus yang melingkari tangan kiri dan kanannya. Sepasang cincin berlian juga terpasang indah di jari-jari lentiknya. Sungguh pasangan yang sangat serasi...

.

“Ayo Son kita jalan…”

“Iyya Tuan…”

.

Selama dalam perjalanan Soni berfikir ‘dramatis’, andai ia memiliki apa yang dimiliki oleh tuannya….tapi harus berapa ratus tahun ia mengumpulkannya..atau berapa ratus kali menyisihkan sebagian besar gajinya…weleh..welehhh….

.

“Ahh…mungkin Allah hanya memberiku berupa mimpi menjadi orang kaya” bathin Soni…

”Son...yang benar dong jalannya. Jangan ngelamun” bentak sang pejabat tadi

.

Soni tersentak kaget. Hardikan tuannya membuyarkan semua lamunannya. Ia kaget bukan kepalang ketika sebuah sepeda motor hampir saja menyerempet kepala samping kanan mobil tuannya..

”Aduuh...kalau sampai lecet...tiga bulan gajiku belum tentu bisa menghaluskan lagi mocil ini...” keluh Soni sambilmengusap dada...

.

”Ayyoo Son, cepat. Sudah hampir telat nih”

”Iyya tuan....”

.

Bagi Soni, bentakan dan hardikan adalah hal yang biasa. Sudah menjadi breakfast, luch dan dinner baginya..hehehehe

.

”Mama sih kebanyakan dandan...begini nih. Kalau telat kan kita keduluan pejabat lain...”

”Yee, Papa yang salah...Papa khan gak bilang kalau ada acara dengan Cawagub itu”

Iyya tapi Mama harusnya khan tahu kalau pasangan ini kans menangnya besar. Ini investasi emas Mah”

”Mama maunya arisan terus....maunya belanja ke Mall....”

”Papa juga harusnya tahu dong urusan rumah tangga. Papa juga harusnya peduli dong sama anak-anak...”

.

Soni terus mengemudikan laju mobil. Seolah tidak menghiraukan percekcokan tuan dan nyonya-nya......

.

Tiba disebuah gedung besar, Soni segera menuju tangga lobby untuk menurunkan tuan dan nyony-nya...kemudian memarkirkan kendaraan di lantai basement

.

---oooOooo---

.

Pertemuan dan jamuan makan antara Cawagub dan para pejabat berlangsung di aula utama gedung. Ketika azan Maghrib berkumandang, beberapa orang keluar dari ruang aula....

.

Cawagub ikut antri dalam barisan orang yang akan berwudhu. Beberapa pejabat dan tokoh swasta berusaha untuk memberikan jalan kepada Cawagub. Bahkan ada yang rela memberikan sendalnya untuk dipakai oleh Cawagub untuk kemudian antri kembali dalam barisan wudhu...hehehehe...

.

Ketika sholat Maghrib selesai, Para pejabat peserta pertemuan dan jamuan makan segera kembali menuju aula. Makan makan segera dimulai....

.

Mereka mencari posisi yang pas. Mereka sangat menikmati jamuan makan tsb. Sambil berbincang mengenai bisnis mereka, membangun mitra baru, tak kalah hangat adalah perbincangan mengenai Pilkada yang akan dilangsungkan pekan mendatang....termasuk kans pasangan Wagub-Cawagub yang menjadi tuan rumah kali ini...

.

Hingga 30 menit berlalu suasana mulai berubah, ketika seorang tim sukses berkata kepada koleganya...

”Kemana Pak Husein ya....perasaan tadi sholat maghribnya bareng-bareng...”

Sontak tamu undangan yang ada didekatnya menghentikan pembicaraan dan memandang ke arah tim sukses. Secara perlahan mereka juga meletakkan piring makannya ke meja terdekat....

.

Tak bersuara. Sunyi datang seketika. Tim sukses kemudian mencari Pak Husein, Cawagub yang diprediksi akan menang telak dalam PilGub kali ini. Pejabat yang mendengar percakapan tadi diikuti beberapa pejabat lainnya berjalan menyusi gedung mencari Pak Husein, Cawagub. Beberapa ruang pertemuan dimasuki, tidak terlihat wajah Pak Husein., demikian juga ruang loby dan area komunitas. Hingga akhirnya mereka mengganggap bahwa Pak Husein sudah pulang, karena mungkin ada pertemuan di tempat lain....

.

Dengan lesuh mereka kembali ke aula untuk menutup acara. Namun ketika melewati ruang kecil, di dekat basement, mereka mendengar percakapan......mereka tolehkan sedikit wajah mereka, tersentak kaget...

.

Mereka melihat Cawagub sedang ’khusyu’ mendengarkan taushiyah dari seorang ustadz, yang tadi menjadi Imam sholat maghrib. Disamping Cawagub duduk beberapa pegawai cleaning service yang juga anggota pengajian tsb. Tim sukses dan para pejabat yang ikut mencari Cawagub terperangah.....bahkan seorang pejabat berbaju batik natural ala Kalimantan sempat berdegub keras jantungnya. Naik turun....DIA MELIHAT MAKHLUK HALUS’

.

Kepala pejabat berbatik ala Kalimantan tsb berkunang-kunang....dan pusing ketika melihat Mahluk...Makhluk Halus yang ada di dekat Cawagub dan berbicara akrab dengannya.....kemudian pejabat itu terjatuh...karena Makhluk Halus itu kemudian berpelukan erat dengan Pak Husein. Makhluk ’Halus’ itu adalah Soni, Sopir Pribadinya

.

Salam ukhuwah elha

www.jangankedip.blogspot.com




2 komentar:

Anonim mengatakan...

sangat cerdasd

elha mengatakan...

tks banyak atas komentarnya
hehehehe