Jumat, 17 Juli 2009

MU, AKANKAH KALIAN DATANG ??

MU, AKANKAH KALIAN DATANG ??

By elha

.

Hotel Ritz Charlton - Mega Kuningan Jakarta, tempat pemain MU akan menginap di Jakarta meledak. Gelegar suara ledakan konon terasa hingga radius 5 (lima) km. 9 orang dikabarkan menjadi korban dengan 4 orang diantara meninggal dunia (sumber : www.detik.com/ TV-One, Metro TV, ANTV dan Trans-7). Kaca-kaca gedung di sekitar lokasi kejadian pecah……akankah peristiwa ini menjadi batu sandungan kedatangan MU ke Indonesia?

.

Manchester United (MU) adalah tim sepakbola kelas dunia. 3 (tiga) trophy Liga Champion Eropa, 18 kampiun liga primer, 11 piala FA dan beberapa trophy charling dan charity shield menghiasi kabinet / koleksi MU. Performa tim besar dunia pula yang menjadi pemain sekaliber Christiano Ronaldo (CR7) dan Carlos Teves terpincut berlabuh disana. Sebelumnya bintang dunia lainnya seperti Ruud Van Nistelroy, Louis Saha dan seabrek pemain lainnya juga turut menciptakan atmosfir lain di Old Trafford.

(Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Piala_FA, http://m.detik.com/mpemilu/read, http://gendon.comuv.com/ dan http://analisadaily.com)

.

MU, ketika tour ke Asia beberapa tahun lalu dimanfaatkan oleh Timnas Thailand untuk ber-uji coba dan menimba pengalaman. Demikian tim besar Asia lainnya seperti China, Korea Selatan dan Jepang.

.

Bagaimana dengan Indonesia? Baru kali ini kita berhasil (akan) mendaratkan tim besar dari daratan Inggeris (MU) ke Indonesia (setidaknya menurut pengamatan penulis_elha). Sebelumnya Indonesia lebih melirik tim dari negeri Pizza, Lazio dan Sampdoria. Bahkan kita sempat memoles Indonesia Primavera dan Baretti. Atau tim dari negeri Belanda PSV Eindhoven dan Ajak Amsterdam. –tentunya diluar timnas negeri lain-

.

Dari pengamatan penulis, diluar Primavera sepertinya hanya kedatangan PSV Endhoven dan Ajak Amsterdam yang memberi manfaat luar biasa dalam pengembangan sepakbola tanah air. Ajak Amsterdam, yang saat itu masih diperkuat oleh sang legenda Johan Cruyff, berhasil menggairahkan ’suhu’ sepakbola negeri kita tercinta. Harum sepakbola begitu menggema, sehingga ’fajar’ keberhasilan timnas kembali meninggi di era akhir 1970an dan awal 1980an. PSV Endhoven juga memberikan warna lain dengan maskotnya Meneer Ruud Gullit. Atmosfer sepakbola nasional juga berubah.

.

Kembali ke MU. Sebagai tim besar dengan kapasitas dunia, MU memilikinya segalanya. Pemain super hebat, brilian dan bertalenta. Mempunyai pelatih bertangan dingin, Sir Alex ferguson, yang mampu ’menciptakan’ pemain biasa menjadi luar biasa. Yang berhasil mempersembahkan 33 gelar dari total 56 milik MU. Semuanya ditorehkan hanya dalam waktu 23 tahun menukangi MU (sumber : http://www.goal.com). Atau dengan kata lain setiap musim rata-rata 1,43 gelar dipersembahkan.

.

Nilai besar itu juga yang membuat petinggi PSSI sekuat tenaga memboyongnya ke Nusantara. Nuansa MU sudah terasa sejak setahun yang lalu. Hampir seluruh pertandingan MU di segala kancah menjadi pembicaraan, menambah kehangatan dan suasana MU di Indonesia. Termasuk klub pencinta MU dalam negeri.

.

Ada beberapa hal yang mengganjal hati penulis. Jauh sebelum MU berikut officialnya dan mempertontonkan kebolehan mereka di lapangan hijau, pemain MU sudah lebih dahulu ’dibekali’ oleh iklan kartu perdana phone celuler (ponsel). Di Jogja dan sekitarnya, pemain – pemain MU seperti Wyne Rooney di hiasi pakaian batik dengan kancing terbuka dan menjadi reklame yang tersebar di beberapa lokasi strategis.

.

Belum lama ini kita juga melihat, betapa senyum manies Rio Ferdinand, Wyne Rooney dan Edwin Van Der Sar menyapa kita dalam materi pelajaran Bahasa Indonesia yang ’ngetrend’ di masa lalu, ”Ini Budi....”

.

Penulis yakin bahwa semua hal yang tampak nyata, baik di media massa ataupun di alam terbuka, atmosfer yang sengaja diciptakan adalah untuk memanaskan suasana kedatangan MU sebagai tim kelas dunia, sekaligus menggairahkan per-sepakbola-an tanah air dan nuansa yang mengikutinya.

.

Penulis juga yakin pemerintah akan memanfaatkan popularitas MU dan para pemainnya untuk kampanye pariwisata nasional dan menarik minat wisatawan (asing dan lokal), meningkatkan transaksi ekonomi dan bidang lainnya.

.

Namun sejauh ini penulis masih jarang menemukan media massa dan pengamat yang mengulas tuntas MU dan pemainnya serta sang pelatih dalam kapasitasnya sebagai ’tokoh’ sepakbola dunia. Siapa itu Wyne Roney, Van Der Sar, Ferdinand, dll. Mengapa Ferguson berhasil mencetak kader-kader terbaik MU dalam waktu bersamaan, sehingga ’pensiunnya’ King Cantona bukan penghalang untuk terus menuai gelar juara.

.

Kita bisa mengambil pelajaran dari kedatangan Arsene Wenger (Pelatih Arsenal) ke Malaysia. Mereka memanfaatkannya untuk berbagai hal, coaching, pelatihan di SSB (Sekolah Sepakbola) dan sebagainya.

.

Sementara di Indonesia, euforia MU membuat kita ’seolah’ menjadi pelatih bersama. Kita diberikan hak untuk menentukan pemain yang akan diturunkan dengan SMS, ketik Reg xxxxx kirim ke zzzzz (sumber : iklan di media TV). Akankah SMS masyarakat akan menghasilkan pemain yang sesuai dengan kebutuhan tim Nasional, setidaknya ketika menghadapi MU? Ataukah SMS ini hanya sebuah sarana untuk melibatkan masyarakat secara aktif dalam perhelatan akbar ini. Penulis yakin alasan yang kedua yang menjadi pegangan panitia dan elit pengurus sepakbola Nasional.

.

MU adalah tim besar. Negara manapun dan tim/klub manapun berupaya untuk mendapatkan pengalaman dan pelajaran darinya. Mengapa kita tidak bisa memanfaatkannya dengan pertandingan (ujicoba) timnas dengan sentuhan pelatih nasional, tanpa perlu di iringi dengan seabrek iklan? Misalnya Perusahaan Besar (swasta/BUMN) membiyai proyek ini dengan tema pembinaan tim Sepak Bola Nasional Indonesia.

.

Sekali lagi, penulis yakin bahwa semua itu hanyalah nuansa yang memang diciptakan untuk menambah suasana semakin gairah, semakin meriah dan meninggikan atmoesfer persepakbolaan nasioanl. Dengan tujuan akhir meningkatkan prestasi sepakbola Indonesia di kancah Asean, Asia dan dunia. Bukankah kita masih berjuang untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2020?

.

Penulis berharap apa yang menjadi ganjalan bagi penulis hanyalah kekhawatiran pribadi semata. Karena penulis sangat yakin para petinggi PSSI dan tokoh sepakbola nasional jauh lebih mengetahui apa yang sudah mereka rencanakan dan harapan mewujudkan impian dan cita-cita masyarakat.

.

Belum lagi publik melihat pendaratan tim MU, musibah datang.. Musibah besar (menurut penulis musibah Nasional_elha) terjadi tiba-tiba. Hotel Charlton, tempat pemain dan official MU akan menginap meledak dasyat. Lobby hotel hancur. Kaca-kaca berserakan. Korban berjatuhan. Indonesia menangis. Dunia bersedih. Euforia Masyarakat yang sudah tertanam sekian lama hancur sudah oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab.

.

Akankah peristiwa ini menjadi keprihatinan dunia? Apakah kejadian ini juga membuat pemain, pelatih dan official MU menunda atau membatalkan kedatangannya ke negeri kita? Adakah musibah ini mempunyai side-effect yang berimplikasi posisi Indonesia di dunia Internasional?

.

Penulis sangat sedih dan tersayat mendengar berita ini. Kita prihatin. Entah siapa yang melakukan, yang jelas korban sudah berjatuhan? Innalillahi Wa-Innailaihi Roji’uun. Indonesia berduka. Indonesia Menangis.

.

Semoga peristiwa ini tidak menyurutkan langkah kita semua yang sudah bersusah payah mewujudkan keinginan masyarakat yang haus prestasi sepak bola Nasional. Mudah-mudahan kejadian ini tidak menunda langka MU ke Indonesia. Meskipun kita tidak boleh melupakan dan tetap ber-empati kepada seluruh korban. Kita tetap harus membantu para korban, keluarganya dan menghapus traumatik psikologi. Atau bisa jadi hiburan lapangan hijau pemain dunia dari MU bisa menjadi salah satu obat bagi kita semua. Atau kita jadikan pertandingan persahabatan tim Nasional vs MU sebagai pertandingan amal untuk para korban musibah ledakan ini. Wallahu’alam. Masyarakat, pemerintah, PSSI dan panitia yang jauh lebih mengetahuinya.

.

Semoga pelaku peledakan dapat segera tertangkap. Kami berharap para korban dapat segera tertangai dengan profesional.

Semoga cita-cita meningkatkan martabat sepakbola nasional dapat terwujud dan menjadi kenyataan. Amien. ....GARUDA DI DADAKU. INDONESIA KEBANGGAANKU

.

Salam Duka Indonesiaku

Kami menangis untuk Indoensia

Salam sepakbola - Salam ukhuwah

elha.




Tidak ada komentar: