Tips Hemat di Bulan Ramadhan…part 2 (habis)
By elha – Social Financial Planner
.
Kenapa bulan Ramadhan kita justru sangat boros. Pengeluaran bertambah besar. Rasanya penghasilan sebulan habis dalam seminggu. Aneh ya, makan berkurang, pengeluaran justru bertambah....ADA APA?
---oooOooo---
.
Pengeluaran yang semakin besar di bulan Ramadhan, seperti kita ulas pada part 1, terjadi karena kekhawatiran yang berlebihan. Rasa takut yang melebihi ambang wajar, sehingga kita menutupinya dengan sesuatu yang sebenarnya tidak perlu kita lakukan. Kita menumpuk bahan makanan (sembako), kita menghidangkan aneka masakan di atas meja makan, seolah-olah keluarga kita masuk kategori yang bla...bla..bla (be sensored).... Semua kita lakukan dengan sadar, tersistem dan berulang-ulang...
.
Mengapa semua itu terjadi, jawabannya hanya satu. Kita menyambut Ramadhan hanya dengan SMS. Marhaban Yaa Ramadhan. Kita senyum dengan Ramadhan hanya dengan seremonial. Ber-Ramadhan Ria kita baru sebatas Spanduk & email.
.
Yukk kita inget-inget lagie. Pada Bulan Rajab kita rajin SMS...”Allahummabariklana Fii Rajaba Wasya’bana, Allahummabalighna fii Ramadhan...”.
.
Kita berdoa agar diberi keberkahan dibulan Rajab & Sya’ban. Dan kita minta disampaikan usia kita hingga Ramadhan. Artinya dalam dua bulan –seolah—kita sudah mempersiapkan diri untuk Ramadhan.
.
Rajab & Sya’ban adalan bulan yang sangat dianjurkan untuk berpuasa sunnah. Bahkan di bulan Sya’ban, Rasulullah berpuasa sunnah hingga hampir menyamai Ramadhan...hampir sebulan penuh.
.
Hehehehe...Loch, kok masuk awal Ramadhan kita takut dan memadati pasar-pasar untuk ’memborong’ ragam bahan makanan.
.
”Khan puasa beda Pak elha. Kita lapar di siang hari....kita butuh makanan lebih & bergizi” kata mereka berargumen
”hehehe...doa ibu di bulan Rajab dalam SMS masih inget....?” tanyaku
”Inget Pak....” jawabnya
”Terus waktu Sya’ban Ibu melaksanakan Nisfu Sya’ban...?” tanyaku lagie
”Ikutin Pak...”
”Nisfu Sya’ban itu memantapkan diri kita menghadapi Ramadhan....Ibu puasa sunnah sesuahnya...?”
”hhik hik hik...enggak Pak”
“disitu masalahnya....kita hanya menyambut Ramadhan dalam Ber-SMS....hehehehe”
“Tapi gpp, Insya Allah Ibu & keluarga kuat dan percaya diri....saya akan bantu doa & dukungan” jelasku
.
“Lalu bagaimana agar kita bisa hemat Pak elha. Bapak kan perencana keuangan...?” tanyanya
”Yaa....Ibu harus PeDe, bahwa Ibu mampu berpuasa dengan baik. Ibu kudu yakin bahwa puasa itu bukan memindahkan waktu makan siang ke waktu Maghrib. Apalagi pake qodho…hehehe”
“Ahh Pak Ustadz bisa aja. Jadi malu..”
“Terus apa lagi Pak Ustadz…?”
.
.Mari kita kupas bersama. Ini alternatifnya :
1. Biarkan Ramadhan memasuki diri kita dan biarkan pula hati kita membalasnya dengan kenikmatan ILAHI.
2. Hindari berteman dengan Hawa Nafsu.
3. Yakinkan diri kita, bahwa kita mampu berpuasa sesuai aturan & syariat. Bukan memindahkan dan mengqodho makan siang ke waktu maghrib
4. Ngemil dan menghidangkan makanan berlebihan di atas meja, sebaiknya dihindari
5. Tidak usah berbondong-bondong ke pasar & memborong berbagai keperluan. Cukup berbelanja sesuai kebutuhan. Syukur-syukur bisa disamakan dengan belanja rutin bulanan.
6. Bila No 4 kita lakukan secara bersama, yakin deh hukum ekonomi berlaku, harga-harga tidak akan naik. Karena permintaan statis & normal.
7. Kalau ada THR, gunakan untuk keperluan Hari Raya, Zakat & jika masih ada sisa, sisihkan untuk saving.
8. Bila no 7 digunakan untuk keperluan Mudik, harus di-buat skala prioritas, pos-pos mana saja yang harus dipenuhi. Misalnya transportasi, oleh-oleh dan sangu angpaw serta rekreasi keluarga. Tidak perlu membuat rencana tambahan.
9. Biasakan diri dengan sedekah. Karena sedekah dapat meningkatkan nilai sosial kita di mata Allah. Dus, doa orang yang kita sedekahi akan mengalir deras, tulus dan makbul. Insya Allah.
10. Untuk keperluan hari Raya, siapkan jauh sebelum hari H, kecuali daging dan ayam potong. Sisihkan pos khusus untuk mengantisipasi kenaikan harga sebesar 20%.
.
Hehehehe...sepuluh aja cukup khan. Insya Allah Ramadhan kita akan lebih semarak tanpa perlu terjebak oleh Kondisi Ekonomi & Pemborosan. Selamat menunaikan ibadah shaum. Mohon maaf lahir bathin.
.
Jika masih ada pertanyaan, silakan hubungi kami di 021-92900184
.
Slm ukhuwah elha
4 komentar:
Megawati Mustafa,
— 25 Augustus 2009 jam 2:09 pm
Sebenarnya Muslim yang benar-benar menjalankan ibadah puasa Ramadan sesuai dengan contoh dan anjuran nabi Muhammad SAW, tak akan mengeluarkan uang lebih banyak pada saat puasa melainkan sebaliknya. Frekwensi makan sehari menjadi 2 kali saja.
http://public.kompasiana.com/2009/08/25/tips-hemat-di-bulan-ramadhan%E2%80%A6part-2-habis-2/
Saya dan keluarga pada saat berbuka puasa tidak menghidangkan makanan ekstra kecuali es kelapa muda, selebihnya menu hidangan sama dengan hari-hari biasa. Dan umumnya, kami juga makan lebih sedikit dari hari-hari biasa. Dan saat Idul Fitri, kami juga tidak menyiapkan baju baru untuk menyambut (tapi dengan pakaian yang bersih dan masih tampak sangat layak untuk dipakai). Begitupun hidangan lebaran, jauh dari berlebih. Jadi, saat puasa dan lebaran, kami tak mengeluarkan extra belanja sama sekali… apalagi sampai pergi kepegadaian!
Dan yang paling penting seusai Ramadan, tetap puasa sunnah sepanjang tahun. Jadi hidup hemat sepanjang tahun
Terima kasih atas tipsnya.Saya kira TIPS ini baik juga dilakukan dibulan lain selain Ramadhan, terutama tips no 2(Hindari berteman dengan Hawa Nafsu): terutama Hawa Nafsu Korupsi/Serakah.
http://public.kompasiana.com/2009/08/25/tips-hemat-di-bulan-ramadhan%e2%80%a6part-2-habis/#comments
http://public.kompasiana.com/.../tips-hemat-di-bulan-ramadhan…part-2-habis-2/
tks banyak atas tanggapannya teman
Posting Komentar