Kamis, 11 Juni 2009

JIKA TAK ADA PILPRES, AKANKAH PRITA BISA BEBAS??

JIKA TAK ADA PILPRES, AKANKAH PRITA BISA BEBAS??

By elha – pengamat sosial pinggiran

.

Berkat dukungan masyarakat, tokoh politik dan pejabat terkait, Prita dapat bebas. Setidaknya sudah lepas dari dari jerusi besi, meski masih harus menjalani persidangan. Adakah ini berkah Pilpres?

.

Bunda Prita (saya biasa memanggil beliau dengan sebutan Bunda, karena saya mengaguminya), dapat menghirup udara segar setelah mendekam di tahanan selama lebih dari 20 hari. Beliau harus berhadapan dengan aparat hukum setelah mengirimkan email yang berisi keluhan dan curahan hatinya (curhat) tentang pelayanan sebuah rumah sakit bertaraf Internasional kepada teman-temannya.

.

Keluhan Bunda Prita via email tsb dianggap sebagai pencemaran nama baik sehingga beliau harus berhadapan dengan hukum, dus menghuni sel tahanan. Sampai disini kasus beliau masih belum terpublikasikan secara luas, masih tertutup dengan suasana politik. Bahkan dibandingkan kasus manohara, apa yang dialami oleh Bunda Prita belum terlalu menggoda pemberitaan dan perbincangan.

.

Nah, baru belakangan ini kasusnya mencuat. Masyarakat berduyun-duyun menyatakan dukungannya, baik via spanduk, dukungan moral, via email, blog, situs, facebook dan lainnya. Tak ketinggalan media massapun menyambut berita yang dapat menjadi head line news ini.

.

Sudah dapat diduga, kalangan politisi tak mau kalah langkah. Mereka sigap menyatakan dukungan, bersuara lantang dan pembelaan hukum. Tak terkecuali mereka yang akan terlibat dalam kompetisi pilpres 2009. Dampaknya luar biasa, Bunda Prita dapat keluar dari ruang tahanan.

.

Belum berhenti sampai di situ, DPR juga memanggil Rumah Sakit yang ’berselisih paham’ dengan Bunda Prita. Pernyataan politik DPR pun dikeluarkan.

.

Sebagai bagian dari masyarakat pecinta keadilan, kami tentu sangat senang, bangga dan bahagia bila kasus Bunda Prita mendapat perhatian luar biasa. Dukungan yang tak terhingga tsb bahkan menjadi salah satu pemicu bebasnya Bunda Prita dari tahanan jeruji besi. Kamipun mengucap Syukur Alhamdulillah.

.

Namun kami mulai cemas dan bertanya, apakah setelah pilpres berakhir, Bunda Prita masih tetap didampingi? Apakah beliau masih berlanjut mendapatkan perlindungan hukum?

.

Mengapa ini kami tanyakan, karena masa persidangan akan memakan waktu yang panjang. Kami khawatir dan sangat khawatir bila fenomena dukungan ini hanya karena kepentingan sesaat dan atau eforia pemberitaan semata. Semoga apa yang kami khawatirkan tidak terjadi.

Kami dan tentu juga sebagian besar masyarakat berharap persidangan kasus Bunda Prita berlangsung jujur, adil dan transparan sesuai ketetuan hukum.

.

Terima kasih atas dukungan masyarakat, tokoh politik, praktisi hukum dan seluruh elemen lainya. Saya memang bukan siapa-siapa Bunda Prita, namun tidak salahnya kan bila kita saling berucap syukur dan saling berjabat tangan berucap terima kasih atas dukungan kita semua. Demi keadilan dan kebenaran.

.

Terima kasih juga para capres dan pejabat terkait yang membantu menyelesaikan kasus Bunda Prita.

.

Salam ukhuwah – salam keadilan

elha – 10.06.2009

www.jangankedip.blogspot.com




2 komentar:

Anonim mengatakan...

mudah2an dan kita yakin kebenaran masih ada…tidak perduli mau pilpres atu tidak…Insya Alloh Tuhan memberkati yang benar….

gangan,

public.kompasiana.com/2009/06/11/jika-tak-ada-pilpres-akankah-prita-bisa-bebas

Anonim mengatakan...

san.wani78@yahoo.com,
— 12 Juni 2009 jam 1:33 am

Salam hormat saya kepada Bunda Prita. Musibah yang dialami Bunda Prita mungkin tidak terjadi bila pemimpin negeri ini berpihak pada rakyat. Saya tidak melihat pemimpin ini berusaha dengan sungguh-sungguh untuk melayani rakyatnya. Saya lebih sering melihat beliau hadir diantara orang-orang asing. Kenapa beliau tidak menetapkan hatinya untuk bersama ratusan juta rakyat Indonesia melakukan perbaikan pelayanan kesehatan. Tentu ini pelajaran berharga untuk ratusan juta rakyat Indonesia, pelajaran berharga untuk memilih pemimpin yang berani memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan menetang kapitalis dan neoliberal, semoga.

public.kompasiana.com/2009/06/11/jika-tak-ada-pilpres-akankah-prita-bisa-bebas