Rabu, 17 Juni 2009

PILPRES : TIBA-TIBA MEREKA PEDULI PASAR DAN PESANTREN…part1

PILPRES : TIBA-TIBA MEREKA PEDULI PASAR DAN PESANTREN…part1

By elha – pengamat politik pinggiran

.

Dalam beberapa hari belakangan ini kita disuguhi oleh fenomena menarik, para capres-cawapres rajin mengunjungi Pasar dan Pesantren....Benarkah Mereka Peduli?

.

Capres A mengunjungi Pesantren X di Jawa Tengah dan melakukan silaturahmi dengan jajaran ulama se-jawa tengah. Capres dan atau Cawapres B bertemu dan berdialog dengan pedagang pasar Y di Yakarta. Tak ketinggalan kandidat tersebut juga membeli produk yang di jajakan untuk menunjukkan bahwa mereka peduli. Capres dan atau Cawapres C menyatakan bahwa jika terpilih nanti akan memperhatikan pasar tradisional. Pasangan lain menyatakan bahwa pesantren memiliki peran yang penting.

.

Masyarakat tentu Sangaty bersyukur jika tokoh mereka, baik yang masih menjabat sebagai Presiden/Wakil Presiden ataupun berstatus kandidat, mengunjungi mereka secara langsung dan berdialog tentang kebutuhan, keluhan dan beragam masalah yang selama ini melingkupi mereka. Penggusuran, relokasi yang tidak sesuai dan peraturan-peraturan lain yang mengungkung mereka

.

Namun apakah keluhan dan hasil dialog tersebut akan benar-benar diperhatikan atau sekedar menjadi bahan dan komoditas politik? Wallahu’alam.

.

Masyarakat Indonesia Insya Allah masih ingat dalam setiap pemilu, para tokoh beneran ataupun tokoh dadakan, begitu intensif mendekati ulama, pondok pesantren, pedagang pasar, masyarakat kumuh, mahasiswa, dan elemen bangsa lainnya.

.

Ketika terpilih? Ketika apa yang mereka inginkan terwujud, kita bisa saksikan betapa Anggota DPR dari fraksi tertentu Sangat ngotot menentang masyarakat yang menginginkan UU Pendidikan yang mengatur pelajaran Agama di sekolah Agama yang berbeda.

.

Belum terlupakan juga fenomena UU Pornografi. Pesantren begitu mendukung….Fraksi-fraksi di DPR, siapa yang menolak?

.

Belum kenaikan harga BBM ketika para calon masih berkuasa. Siapa yang menentang arus dengan gagah menaikkan harga BBM? Siapa pula yang kini merasa paling merakyat? Wallahui’alam

.

Masyarakat tidak meminta sesuatu yang besar, muluk dan berlebihan. Mereka hanya ingin diperhatikan tentang hal-hal yang nyata dan selalu bersanding dengan mereka, seperti kenaikan harga Sembako, Minyak Goreng yang sering menghilang, Gula Pasir local yang tiba-tiba menjadi barang mewah, sekolah anak-anak mereka yang merasa seperti sebuah ‘kerajaan’ dan lain sebagainya.

.

Bersambung…

.

Salam demokrasi – salam ukhuwah

elha – 18.06.2009

public.kompasiana.com/2009/06/18/pilpres-tiba-tiba-mereka-peduli-pasar-dan-pesantren…part1

kompas.com/pilpres-tiba-tiba-mereka-peduli-pasar-dan-pesantren…part1




4 komentar:

Anonim mengatakan...

betul. mengapa baru sekarang ke pesantren

Anonim mengatakan...

betul. mengapa baru sekarang ke pesantren. kemarin kemana

insani

elha mengatakan...

Tks all atas komentarnya

Silakan akses ke
www.kompas.com/public.kompasiana.com/.../pilpres-tiba-tiba-mereka-peduli-pasar-dan-pesantren

slm ukhuwah elha
021-92900184

elha mengatakan...

Septianto Komar,
— 18 Juni 2009 jam 11:06 am

Hahaha… kan udah ada lagunya,

“ITULAH INDONESIA”…..


www.kompas.com/public.kompasiana.com/.../pilpres-tiba-tiba-mereka-peduli-pasar-dan-pesantren