Senin, 29 Juni 2009

PILPRES : ‘NAPAK TILAS’ KOTA JOGJA

PILPRES : ‘NAPAK TILAS’ KOTA JOGJA

By elha – pengamat social pinggiran

.

Satu putaran kah pilpres 2009, seperti dilansir timses SBY-Berbudi? Atau akan berlangsung dua putaran seperti yang diinginkan oleh dua pasangan lainnya? Ternyata banyak masyarakat yang tidak peduli.

.

Issues program pro-rakyat, klaim keberhasilan pemerintah, janji bahwa lebih cepat akan lebih baik, slogan lebih tepat-lebih baik-lebih aman, hutang triyunan, PDB yang naik, penjualan asset Negara pada pemerintahan lalu, perbandingan dengan orde baru, isteri Pak Boediono yang issuekan katholik, majlis zikir, dll, ternyata hanya ramai menjadi pembicaraan kalum elite menengah-atas saja. Kalaupun ada abrasinya, yaa…pembicaraan di warung kopi dan pemukiman mengenai pilpres akan terdengar dari mulut mereka yang terpelajar, terdidik atau setidaknya peduli dengan politik.

.

Sebagian besar masyarakat lebih memilih ‘keep silent’, tetap bekerja, berusaha, bersekolah, berdagang seperti biasa. Hirup pikuk politik dan pilpres bagi mereka tak lebih hanyalah suasana hiburan yang kebetulan ada. www.jangankedip.blogspot.com

.

Mereka bukan a-politik. Tidak juga golput. Pada saatnya (mungkin) mereka juga akan memilih, tapi siapa yang akan dipilih, hanya mereka yang tahu. Suasana bathin yang menyelimuti mereka tak lepas dari sejarah panjang ’penderitaan’ yang mereka alami. Sekian pemilu mereka menyaksikan tokoh-tokoh berkampanye, berjanji dan angin surga. Namun berapa persenkah (%) yang teralisir? Wallahu’alam

.

Untuk menetapkan hati, sekaligus liburan, saya bersama keluarga akan me-napak-tilasi kota Jogja. Melihat dari dekat sejarah perjuangan dan kemerdekaan bangsa ini. Pendekatan historis kepada anak-anaku yang masih berusia 4 tahun dan 7 tahun, kami harapkan dapat menjadi semacam letupan moral dan bathin untuk masa depan mereka. Hehehe..diplomasi ya....yaa..pokoke ke Jogja menjelang Pilpres deh.

.

Yaaa...sekalian liburan, lihat keraton, sejarah masa lalu dan nuansa kota pelajar, seni dan masa depan.

.

Adakah diantara pembaca kompasiana yang dapat membantu dan mempermudah perjalanan kami? Hehehehehe

Insya Kami tidak membawa kendaraan. Tujuannya agar waktu dapat efektif. Hehehe.berangkat kami naik pesawat, sementara pulang menggunakan kereta...hehehehe agar lebih praktis.

.

Klo ada pembaca yang bisa membantu perjalanan ‘napak tilas’ kami, kami tunggu di 021-92900184 atau abilukman@yahoo.co.id

.

Selamat berdemokrasi dan memilih RI-1 dan RI-2

.

Satu putaran atau dua putaran? Biarkan rakyat yang menentukan

.

Salam ukhuwah

elha – 30.06.2009




Baca Selengkapnya......

Minggu, 28 Juni 2009

HERAWATI BOEDIONO BERKERUDUNG….

HERAWATI BOEDIONO BERKERUDUNG….

By elha – pengamat politik pinggiran

.

Tak peduli issues yang menimpanya, Herawati Boediono tampil berkerudung. Jawaban sebagai Muslimah Sejati atau ada karena factor tertentu??

.

Indonesia memang Negara khas. Sesuatunya memiliki parameter dan barometer yang berbeda dengan Negara lain. Simbol-simbol dipandang sangat penting. Politik pencitraan menjadi hal yang sangat diagungkan. Menutupi kegagalan ketika memerintah adalah fenomena wajar, sehingga penampilan yang ‘anggun’ khas lipstick, bicara pepesan kosong, janji manies, pura-pura peduli dan menyerang lawan politik menjadi menu pilihan dalam pemilu, pilpres dan pesta politik lainnya.

.

Boediono adalah sosok yang paling banyak mendapat ‘serangan’. Issue Neolib menghantam keras. Ketika banyak tokoh, termasuk Faisal Basri yang mentralisir, issue dialihkan ke keyakinan sang isteri yang di’kabarkan’ penganut Katolik.

.

Benarkah? Wallahu’alam.

Yang jelas tidak/belum ada bantahan/klarifikasi, baik pribadi Boediono, isteri ataupun timses dan koalisi pengusung SBY-Boediono.

.

Entah menjawab kontroveri yang berkembang, atau memang aktifitas rutin, Herawati yang akhir-akhir ini diserang isu penganut Katolik, tampil berkerudung, saat bertemu dengan 1.000 perempuan muslimah

Silaturahmi Herawati dengan 1.000 perempuan muslimah berlangsung di Gedung Cut Nyak Dien yang terletak di kompleks Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Kamis (25/6/2009).

.

Dalam rilis yang diterima detikcom, kehadiran Ibu Herawati Biediono adalah untuk menepis fitnah-fitnah yang berkembang di masyarakat mengenai keislaman Herawati.
.

"Dengan diselenggarakannya acara ini, dapat menjadi kanal untuk menyingkap yang tersekat, mengurai yang tersumbat dan meluruskan yang bengkok. Sehingga umat dapat memperoleh informasi yang jelas daripada hanya berprasangka tidak baik," ujar Ketua Umum PP Taslimah, Wiryaningsih dalam rilis tersebut.
.

--dikutip dari http://detik.com, Aprizal Rahmatullah – detikPemilu, Kamis, 25/06/2009 14:26 WIB—

.

Politik Indnesia memang khas. Segala jenis simbol, attribute, warna dan ketokohan seseorang/lembaga/parpol menjadi sangat penting, sehingga perubahan sedikit saja dari item-item tsb memiliki makna dan pengaruh sang luar biasa besar. Tak heran bila hal tsb sering dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk bermanuver politik dan sikap pura-pura keberpihakan terhadap symbol, atrubute dan warna serta sang tokoh.

.

Ketiga pasangan capres-cawapres, memiliki tokoh (purn) TNI yang memiliki pengaruh sangat kuat. ‘Jejaring’ ala militer juga digunakan untuk memenangkan kompetisi pilpres. Coba perhatikan daftar nama-nama tokoh timses atau dibalik timses. Kita akan melihat betapa pola intelejen juga bermain untuk mengetahui peta persaingan dan strategi memenangkan persaingan itu sendiri.

.

Adakah issue Katoliknya Herawati Boediono merupakan strategi Kampanye ala intelejen? Mungkinkah penampilan isteri Boediono yang berkerudung juga contra intelejen? Atau semua issue yang berkembang ketika suasana pilpres adalah permainan dan pembelajaran ala intelejen? Wallahu’alam.

.

Sebagai pemilih kita harus tetap focus pada kualitas program sang kandidat. Track record capres-cawapres dan keberpihakan mereka terhadap rakyat, terutama masyarakat bawah.

.

Selamat berdemokrasi – selamat memilih

Salam ukhuwah

elha – 29.06.2009
www.jangankedip.blogspot.com




Baca Selengkapnya......

Selasa, 23 Juni 2009

DEBAT TIM SUKSES, CAPEK DEH

DEBAT TIM SUKSES, CAPEK DEH

By elha – pengamat politik pinggiran

.

Apa yang disampaikan oleh tim sukses para capres ’hanyalah’ angka-angka dan argumen KEANGKUHAN. Klaim kemampuan dan ’potret’ kehebatan dirinya, seolah-oleh hanya mereka yang mampu.......Introspeksilah kawan....

.

Acara debat capres dan debat cawapres yang di fasilitasi KPU tidaklah semenarik judul dan temanya. Saling sindir, saling puji ataupun saling klaim hanya bumbu dari suasana debat yang lebih mirip acara dialog ataupun diskusi.

.

Argumen, teori dan bahasan yang disampaikan para kandidat sebagian masih merupakan retorika politik, bahasa normatif (bila tidak mau menyebut bahasa dewa) dan politik pencitraan. Tidak fokus dan detail seperti debat John McCain vs Obama tahun 2008....

.

Loh kenapa mesti contoh Obama – McCain....???

Ya iyyyalah, tradisi debat memang berasal dari sana. Klo mau khas Indonesia ya, GOTONG ROYONG, RAPAT-RAPAT TERUSSS, Musyawarah dan mufakat....makanya debat khas Indonesia sejak 2004, ya dialog, saling puji....paling banter saling sindir...padahal ketika Amien Rais melontarkan ide debat 2004, adalah debat yang sesungguhnya.

.

Justru debat yang paling seru terjadi pada tim Sukses. Meskipun tema ’prerogatif’ mereka hanyalah pembahasan debat capres ataupun debat cawapres, namun saling klaim, saling ’serang’ dan saling menjatuhkan terjadi disini.

.

Setiap tim sukses mengaku semua keberhasilan calonnya menyebabkan Indonesia lebih makmur dan sejahtera. Mereka ’merasa’ Indonesia lebih maju dan modern.

.

Pembaca kopasiana,....

Ketiga Calon Presiden memiliki pengalaman sebagai Presiden dan atau Wakil Presiden. Pada saat ketiganya menjadi RI-1 dan atau RI-2, banyak juga kasus politik, ekonomi dan sosial yang mengganggu ketenangan masyarakat. Misalnya penjualan/pembelian asset negara, kapal tanker, penjualan gas ke China, Realesse & Discharge, Lapindo Brantas yang s.d saat ini belum tuntas, kecelakaan pesawat dan lainnya.

.

Mengapa para capres, cawapres dan tim sukses tidak mau jujur mengakui semua kelemahan ini?? Mengapa pula mereka lebih senang meng-ekspose hal-hal yang bersifat angka-angka dan belum tentu dirasakan langsung oleh rakyat?

.

Saling ’serang’ dan saling menjatuhkan para tim sukses sudah mengarah pada debat kusir. Bila terjadi pembiaran, dan hal ini terus dipelihara, justru akan kontra produktif dengan tujuan dari debat yang difasilitasi KPU tsb, dan ’memakan’ banyak anggaran negara...

.

Para Capres, Cawapres dan terutama tim sukses, mari kita introspeksi bersama, bahwa bangsa kita memiliki persoalan sangat besar dan membutuhkan penanganan yang serius, kerja keras serta konsep yang matang. Bukan dengan debat kusir, saling klaim dan saling menjatuhkan tanpa argumen yang jelas.

.

Rakyat menanti Anda, duhai para tokoh bangsa.

.

Majulah Indonesiaku

.

Salam demokrasi – salam ukhuwah

elha – 24.06.2009

www.jangankedip.blogspot.com




Baca Selengkapnya......

Minggu, 21 Juni 2009

PARA CAPRES : DENGARLAH PESAN INI

PARA CAPRES : DENGARLAH PESAN INI

By elha – pengamat politik pinggiran

.

Bang One, TV-One, menampilkan pesan moral, bahwa menjelang pilpres, TKI yang menjadi korban penganiayaan diundang Capres, rakyat kecil disalami, masyarakat dapat melihat dari dekat capres (tokoh) mereka,…hehehehe..SETELAH TERPILIH..??? (TV-One, 21.06.2009)….

.

Pemilu khas Indoensia adalah pemilu lima tahunan. Senyum dan simpatik lima tahunan. Bicara atas dan mengatas namakan rakyat…wow…apalagi, lima tahunan. Itupun kalau terpilih lagi menjadi calon/kandidat.

.

Dalam tulisan saya sebelumnya,
PILPRES : TIBA-TIBA MEREKA PEDULI PASAR DAN PESANTREN…part1 , pasangan capres – cawapres rajin mengunjungi pasar dan pesantren. Tak terkecuali tokoh masyarakat, para TKI yang mengalami penderitaan di negeri jiran, hingga Prita Mulyasari, yang sebelumnya tanpa perlindungan.

.

Kita tentu senang dan bergembira dengan kehadiran para tokoh di tengah-tengah masyarakat, yang selama ini mengharapkan sentuhan pemimpinnya. Rakyat ingin keluhannya yang sudah terakumulasi sekian lama tersalurkan, bila mungkin segera terselesaikan. Masyarakat ingin mendengar langsung pernyataan para tokoh mengenai realita yang ada…….bahkan mereka rela menunggu sejak pagi hari dan berpanas ria untuk melihat sang tokoh.

.

Sudah pasti apresiasi dan applaus wajib kita berikan kepada para tokoh dan capres-cawapres tsb. Namun kita tentu akan lebih senang dan sangat mengharapkan kegiatan yang bersentuhan langsung dengan rakyat bukan hanya ‘ajang lima tahunan’. Karena data otentik adalah masyarakat itu sendiri berikut permasalahannya. Toh tujuan untuk menjadi Presiden, Wakil Presiden, anggota legislative dan pemipin daerah adalah untuk mensejahterakan rakyatnya. Bila ada agenda lain wajib ditempatkan dibawahnya.

.

Kami khawatir bila kedekatan dengan rakyat, membela TKI korban penganiayaan, melindungi orang seperti Prita Mulyasari dan berkunjung langsung ke pasar hanya ‘ajang lima tahunan’, maka Negeri gemah ripah loh jinawi toto tenteram kerto raharjo akan sulit terwujud.

.

Sabtu kemarin, anakku sakit panas. Namun karena keatifannya, dia lebih suka membantu aku membersihkan halaman rumah dan menyiram pohon-pohon, ketimbang istirahan di tempat tidur.

“Ai lagi sakit ai….?” Tanya Pakde, tetangga rumah

“Kok gak tiduran sih, biar lebih sehat...” lanjutnya

“Gak apa-apa. Allah dan Malaikat yang jaga aku...” jawab anakku dg polos dan mimik wajah lugu bocah empat tahun

“Loh kalo sakit bukan Abi ama Umi yang jagain...?” tanyanya lagi

“Emangnya Abi ama Umi Allah dan Malaikat...” jawab anakku enteng sambil terus mengunyah makanan kecil

.

Kami tersenyum. Yaa, Pakde dan tetangga rumahku memang senang menggoda anakku. Termasuk ketika sakit seperti kemarin.

.

Allah memberikan karunia besar dengan meng-amanahkan Fachri, anakku, kepada kami sekeluarga. Jawabannya yang lucu, polos dan apa adanya membuat kami sering kali berfikir dan ber-introspeksi.

.

Bila para Capres-Cawapres mendengar bocah kecil empat tahun itu bicara, beliau-beliau mungkin juga akan tersenyum dan terdetak di hatinya, bahwa apa yang diucapkan, meskipun hanya lontara spontan merupakan kritik masa kini. Jawaban atas fenomena kekinian. Allah dan Malaikat yang akan menjaga kita. Tidak perlu takut menampilkan kebenaran. Tidak perlu berpura-puran dan Lips Service, demi meraih simpati publik....Bila memang itu kebenaran dan keadilan, ungkapkan saja kepada publik. Insya Allah sebagian besar rakyat Indonesia masih bernurani bersih dan mau membela yang benar.

.

”Allah dan Malaikat yang menjaga aku” tegas anakku, 4 thn, yang masih bocah yang lugu dan polos.

.

Haruskah kita masih memperhatikan ajang lima tahunan???

.

Mhn maaf, kalimat dalam dialog di atas sudah ane sesuaikan/ubah redaksinya dengan tema kita.

.

SELAMAT ULANG TAHUN JAKARTA

Salam demokrasi – salam ukhuwah

elha : 22.06.2009

www.jangankedip.blogspot.com




Baca Selengkapnya......

Kamis, 18 Juni 2009

PERJUANGAN TKW MENCARI KAKAK YANG HILANG

PERJUANGAN TKW MENCARI KAKAK YANG HILANG

.

Part 1...PEMBANTU KAMI KEMBALI

By elha – pengamat sosial pinggiran

.

Keinginanannya ke negeri Arab hanya untuk mencari kakaknya yang hilang sebagai TKW. Namun keberadaannya disana justru membuahkan penderitaan batin.....Perjuangan untuk kembali ke tanah air demikian berat. ...... Subhanallah, Tangan Allah mengatur segalanya…….mau tau ceritanya???..

.

Pembantu..? Loh, apa istimewanya sehingga harus diangkat dalam satu artikel. Toh dia bukan TKW yang di siksa oleh majikannya di Malaysia. Dia juga tidak ada hubungannya dengan salah satu pengeran.....demikian mungkin yang ada di benak pembaca.

.

Uyun namanya. Tepatnya Yunika Tahara (?). Dia tidak memiliki hubungan darah atau ’sambungan’ kekeluargaan dengan kami. Tinggalnyapun sangat jauh di Cianjur pedalaman, di lembah yang diapit oleh beberapa gunung/perbukitan. Perlu waktu sekian jam untuk mencapai tempat tinggalnya. Itupun harus dengan kendaraan pribadi yang ’tidak boleh dikendarai sendiri’, karena sunyinya suasana perjalanan dan tanpa penerangan, kecuali sedikit saja. Jadi sangat perlu teman, baik untuk kenyamanan ataupun keamanan.

.

”Mba Yuunnnn....Mba Yun kapan pulang??” tanya anakku via telepon, dengan nada sedih

”Nanti, setahun lagi...” jawabnya di seberang sana, di negeri Raja Abdullah

”Umii...Uyun kembali ke bumi satu tahun lagi....” katanya ketika gagang telpon telah berpindah ke tanga isteriku

”Yaa udah....Eneng sabar-sabarin ya. Tahan hati. Kuatkan. Doa, minta sama Allah agar semua dapat berjalan lancar....yaa” jelas isteriku tercinta menangkan

”Uyun dah gak kuat Umi. Gak tahan mo balik aja...” terangnya lagi

”Yaa udah coba tanyakan dulu ke ’majikan’. Kalau gak bisa dan haru sesuai kontrak....ya Uyun harus jalanin. Pan dulu Uyun yang mau cari pengalaman....nanti Umi ma Abi yang jemput Uyun kalau sudah pulang....” jelas isteriku lagi menenangkan

.

Uyun memang berstatus PRT. Namun di rumah kami selalu menyambut setiap PRT laksana datangnya keluarga baru. Dia kami anggap bagain dari keluarga kami sendiri. Termasuk Uyun itu....makanya ikatan bathin diantara kami begitu kuat. Tak terkecuali dengan anak-anaku kami.

..

Yaa...Uyun adalah salah satu TKW yang dikirimkan ke Arab Saudi pada tahun 2006. Tidak ada aneh dengan kata TKW. Namun kepergiannya ke Arab Saudi bukan karena uang. Tidak pula karena perasaan iri melihat rumah tetangga yang terus di renovasi, karena memiliki anak wanita yang bekerja di Luar Negeri (baca : negara Arab, sebagai PRT).

.

---catatan : Arab Saudi adalah negara kaya. Adat, karakter dan bahasanya jelas berbeda dengan Indonesia. Tidak semua orang Arab itu seperti yang digambarkan di media. Banyak yang baik. Hanya karena yang bersentuhan dengan PRT & diberitakan di media adalah yang memiliki karakter keras, maka opini publik langsung menjustis bahwa Arab adalah......(elha)----

.

Dia (Uyun) bekerja karena keinginannya mencari kakaknya yang raib entah kemana. Sudah sekian tahun sang kakak tidak kembali ke rumah sejak pergi meninggalkan tanah air menuju negara petro dollar, yang diangankan akan membawa berkah bagi keluarganya.

.

Dia kuatkan diri mendaftar ke PJTKI. Berharap dapat melihat kembali wajah sang kakak di negara Timur Tengah tsb. Namun apa daya, kehadirannya disana justru membawa ’penyesalan’ tersendiri. Tekan mental, phsicys pressure dan rindu yang tak tertahan dengan keluarga....ya keluarga. Keluarga yang dimaksud adalah keluargaku.

.

Hampir setiap saat dia memikirkan anakku. Hampir setiap hari dia menghitung waktu, kapan kembali. Bukan hanya dia, kami pun sedih. Sering juga kami berkomunikasi via telepon/HP untuk menanyakan kabar dan perkembangan masa kerjanya. Namun pelaksanaan kontrak tidak dapat dibatalkan, bahkan klausul dapat diperpanjang justru dilakukan, sehingga ’penderitaannya’ semakin berat.

.

”Abiii...Uyun diminta kerja lagi setahun. Uyun gak kuat lagi Abi..” katanya satu ketika

”.....” aku terdiam sesaat, menahan emosi yang muncul tiba-tiba

”Yun, kemarin waktu Uyun tanda-tangan, apa bacaan kontraknya...?” tanyaku pelan

”Diperpanjang satu tahun bi....” jawabnya

”Yuun, Arab itu negeri orang. Perjanjian sudah di tanda tangan. Berarti Uyun harus ikut perjanjian itu....kalau Uyun kabur..mo kabur kemana...lalu siapa yang mau bela Uyun...karena dari sisi manapun ’majikan Uyun’ tidak dapat disalahkan. Kecuali ada penyiksaan, penganiayaan....kalau hanya tekanan mental...sulit untuk dibuktikan..ya udah Abi, Umi, Mufti dan Umi akan bantu doa dari sini...” kataku menenangkan dengan suara agak lirih

”Iyya biii...kabar kakak ama Fachri gimana bi...?” tanyanya mengalihkan perhatian. Namun dengan suara tertahan seolah menahan gejolak perasaan di hati.

”Baik...Fachri dan Mufti juga rindu Uyun...” jawabku

”Yaa udah ya Bi....” katanya menutup pembicaraan dengan suara agak sesegukan

.

Kami tidak tahu berapa liter air mata yang sudah ditumpahkan disana. Kami juga tidak terlalu paham bagaimana tekanan mental, psikis pressure yang dialaminya. Yang kami dengar bahwa anak majikannya agak ’nakal’ dan ada pula menyukainya. Entah apakah ada tindakan pisik akibat hal-hal tersebut. Yang jelas dia begitu sedih jika menceritakannya.

.

Aku dan isteriku menerawang penderitaan yang sering diberitakan media massa. Aahhh...lirih sekali membayangkannya. Apalagi mendengar penuturan orang tua angkatku yang mendengar langsung perbuatan majikan TKW di negeri Arab yang kebetulan bernasib tidak baik. Aahhhh...aku menahan nafas panjang.

.

”Umiiii...Uyun udah di Jakarta...” katanya semalam

”Uyun mau pulang kemana? Uyun kasih aja alamatnya sekarang..nanti abi ma umi yang jemput” kata isteri tercintaku

.

Bersambung...............

.

Mhn maaf, dialog tsb diatas tidak sama persis dengan yg sesungguhnya...namun tetap sesuai dengan tema dan keinginan dari sang tokoh, TKW_pen.

.

Salam ukhuwah

elha – 19.06.2009

www.jangankedip.blogspot.com




Baca Selengkapnya......

Rabu, 17 Juni 2009

PILPRES : TIBA-TIBA MEREKA PEDULI PASAR DAN PESANTREN…part1

PILPRES : TIBA-TIBA MEREKA PEDULI PASAR DAN PESANTREN…part1

By elha – pengamat politik pinggiran

.

Dalam beberapa hari belakangan ini kita disuguhi oleh fenomena menarik, para capres-cawapres rajin mengunjungi Pasar dan Pesantren....Benarkah Mereka Peduli?

.

Capres A mengunjungi Pesantren X di Jawa Tengah dan melakukan silaturahmi dengan jajaran ulama se-jawa tengah. Capres dan atau Cawapres B bertemu dan berdialog dengan pedagang pasar Y di Yakarta. Tak ketinggalan kandidat tersebut juga membeli produk yang di jajakan untuk menunjukkan bahwa mereka peduli. Capres dan atau Cawapres C menyatakan bahwa jika terpilih nanti akan memperhatikan pasar tradisional. Pasangan lain menyatakan bahwa pesantren memiliki peran yang penting.

.

Masyarakat tentu Sangaty bersyukur jika tokoh mereka, baik yang masih menjabat sebagai Presiden/Wakil Presiden ataupun berstatus kandidat, mengunjungi mereka secara langsung dan berdialog tentang kebutuhan, keluhan dan beragam masalah yang selama ini melingkupi mereka. Penggusuran, relokasi yang tidak sesuai dan peraturan-peraturan lain yang mengungkung mereka

.

Namun apakah keluhan dan hasil dialog tersebut akan benar-benar diperhatikan atau sekedar menjadi bahan dan komoditas politik? Wallahu’alam.

.

Masyarakat Indonesia Insya Allah masih ingat dalam setiap pemilu, para tokoh beneran ataupun tokoh dadakan, begitu intensif mendekati ulama, pondok pesantren, pedagang pasar, masyarakat kumuh, mahasiswa, dan elemen bangsa lainnya.

.

Ketika terpilih? Ketika apa yang mereka inginkan terwujud, kita bisa saksikan betapa Anggota DPR dari fraksi tertentu Sangat ngotot menentang masyarakat yang menginginkan UU Pendidikan yang mengatur pelajaran Agama di sekolah Agama yang berbeda.

.

Belum terlupakan juga fenomena UU Pornografi. Pesantren begitu mendukung….Fraksi-fraksi di DPR, siapa yang menolak?

.

Belum kenaikan harga BBM ketika para calon masih berkuasa. Siapa yang menentang arus dengan gagah menaikkan harga BBM? Siapa pula yang kini merasa paling merakyat? Wallahui’alam

.

Masyarakat tidak meminta sesuatu yang besar, muluk dan berlebihan. Mereka hanya ingin diperhatikan tentang hal-hal yang nyata dan selalu bersanding dengan mereka, seperti kenaikan harga Sembako, Minyak Goreng yang sering menghilang, Gula Pasir local yang tiba-tiba menjadi barang mewah, sekolah anak-anak mereka yang merasa seperti sebuah ‘kerajaan’ dan lain sebagainya.

.

Bersambung…

.

Salam demokrasi – salam ukhuwah

elha – 18.06.2009

public.kompasiana.com/2009/06/18/pilpres-tiba-tiba-mereka-peduli-pasar-dan-pesantren…part1

kompas.com/pilpres-tiba-tiba-mereka-peduli-pasar-dan-pesantren…part1




Baca Selengkapnya......

Senin, 15 Juni 2009

LEBIH CEPAT…..LEBIH BAIK?

LEBIH CEPAT…..TAPI TAK BISA DIPERCEPAT

By elha – pengamat sosial pinggiran

.

Sesuatu yang lebih cepat umumnya berkategori baik. Namun untuk yang satu ini, rasanya sulit mewujudkannya. BILA DIPAKSAKAN akan menyebabkan sesuatu yang janggal.........(KISAH NYATA)

.

”Kapan sih selesainya.....” kata seorang ’tokoh’

”Lama bener. Emang sekarang bulan apa....” lanjutnya....

.

’Tokoh’ tadi sangat tidak sabar melihat waktu yang berjalan (seolah) perlahan. Baginya lebih cepat lebih baik.

.

”Emang harus Desember.....kalau sekarang emang kenapa?” tanyanya

Pertanyaan demi pertanyaan terus dilontarkan demi mendapat sebuah jawaban yang memuaskan.

.

”Kalau nunggu sampe Desember....terus berapa tahun. Lima tahun.......sepuluh tahun...?”

Pertanyaan yang sulit untuk dijawab. ’tokoh’ lainnya belum bisa menjawab pasti, karena memang harus sesuai prosedur. Tidak bisa melangkahi step-step yang memang harus dilalui.

.

”Lama amaat siiih....?” katanya lagie

.

Sang ’tokoh’ kembali terdiam. Tidak ada pembicaraan dan dialog lanjutannya

.

Akselerasi memang harus dilakukan untuk mempercepat proses pembangunan. Kecepatan yang dirancang dengan baik, Insya Allah akan bermuara pada keberhasilan yang memuaskan. Namun untuk yang satu ini, rasanya OBAMA, MANDELA, GHANDI, BROSS TITO ataupun KENNEDY...sepertinya akan merasa kesulitan juga. Bahkan tidak mungkin mereka angkat tangan....

.

’tokoh’ tadi bertanya lagie....

”Biii, kapan siih aku umur lima tahun nya....?”

”Nanti, kalau bulan Desember....” jawabku mantab

”Emang sekarang bulan apa.....?” tanyanya lagie

”Sekarang bulan Juni....”

”Wah berarti enam bulan lagi aku lima tahun nih....lima tahun lagi aku sepuluh...berarti aku bisa jadi orang gede donk....asiiiikkkk...aku bisa jadi anak dewasa. Berarti aku bisa jagain umi ama abi....soalnya aku sayaaang banget sama umi dan abi....” jelas anakku senang

.

Aku juga senang. Kami senang dengan jawaban akhir anak kami yang memang lucu, menggemaskan dan...sering membuat orang lain tertawa. Karena kelucuan dan kejenakaannya, anakku kerap di ’tanggap’ dan dijadikan hiburan oleh para tetangga, guru Play Group dan tentu saja teman kantorku. Makanya mereka sering menyebutnya ’tokoh’

.

Tapi aku dan keluarga tetap tak bisa menjawab untuk mempercepat umur anakku menjadi lima tahun sesuai pemintaannya. TIDAK BISA DIPAKSAKAN BULAN INI. TIDAK BISA DIPERCEPAT. Karena memang harus di Bulan Desember....bukan bulan yang lain...hehehehehe

.

Salam ukhuwah

elha – 16.06.2009

www.jangankedip.blogspot.com




Baca Selengkapnya......

Minggu, 14 Juni 2009

TIPS MENGGUNAKAN KARTU KREDIT.....

GUNTING CREDIT CARDS ANDA. Benarkah….??

By elha – Financial Planner 021-92900184

.

“Bi, Bu ChieChie (bukan nama sebenarnya_red) minta tolong dipinjemin uang. Katanya buat bayar kartu kredit…” kata isteriku tercinta

“Lho, emang kenape….?” Tanyaku penuh mesra

“Soalnya…Bu ChieChie sering didatengin DB (bukan deman berdarah ya….tapi Debt Collector). Kalo datang DBnya selalu marah-marah. Nendang-nendang kursi. Bu ChieChie malu sama tetangganya….”jawab isteriku tak kalah mesra

.

Rekans, mungkin juga pernah mendengar dialog serupa seperti diatas. Atau bahkan lebih dramatis lagi...hehehe

.

Kartu Kredit…..

Dua kata tersebut sangat akrab di telinga kita. Bahkan banyak yang menganggapnya sebagai anggota keluarga. Tak jarang pula yang memperlakukannya bak dewa ’Amor’ dan Dewi Ezrie.

.

Uang plastik, adalah salah satu barometer citra pergaulan modern. Keberadaannya dinilai sebagai status sosial orang yang memilikinya. Tapi itu dulu.....baheula banget deh. Tepatnya ketika credit card menjadi perantara pembayaran, dengan limit yang ditentukan oleh vendor. Kategorinya nilai gaji/penghasilan, cash on hand, take home pay dan pangkat/jabatan si calon pemilik.

.

Sekarang gimane....wow, gak usah di tanya deh....

Vendor dan marketer kartu kredit laksana laron di lampu bohlam. Banyak dan awut-awutan menyerbu calon nasabahnya. Gak peduli si calon nasabah berpakaian seksi, cuman pake sendal jepit atau baru ditolak kartu kreditnya di sebuah swalayan.... Bahkan untuk yang terakhir merupakan mangsa sangat sangat empuk amat banget. Apalagi kalau pemilik kartu itu adalah wanita, yg menurut penelitian lebih konsumtif dan perasa.

.

”Mba,....kartunya di tolak y barusan. Gak usah khawatir Mba. Kami bisa kok membantu. Saldo tagihan Mba bisa kami re-payment.... Mba tinggal kasih copy KTP aja...beres khan....” kata si marketer di sebuah swalayan...

”Lho kok die tahu kartu gue ditolak...wah jadi tambah malu neh gue..” si Mba berkata dalam hati

”Mba gak usah takut. Kami jamin deh....dan Mba juga akan dapat hadiah Boneka Tweety yang lucu...” tambah marketer terus menyerang

.

Marketer kartu kredit memang aktif bermain di area swalayan. Tepatnya pintu keluar kasir pembayaran. Mereka sangat aktif memperhatikan mereka yang berbelanja dan melakukan transaksi pembayaran. Tak terkecuali yang membayar dengan uang tunai.

Tapi apakah benar saat ini kartu kredit seperti dewa ’Amor’, Dewa Cinta ala Yunani, atau Dewi Ezrie – Dewi rejeki-? Mari kita diskusikan....

.

Peristiwa datangnya Debt Collector ke rumah / kantor pemilik kartu kredit bukan hanya dialami oleh Bu ChieChie semata. Banyak rekans di Mandiri yang mengalami hal serupa. Bahkan kami sering harus melayani Debt Collector tsb ketika mereka memasuki area unit kerja di Mandiri. Apalagi keberadaan mereka sangat mengganggu kondisi lingkungan kerja.

.

Kebanyakan dari mereka yang berurusan dengan Debt Collector adalah pemilik kartu yang belum mampu mengelola penggunaan kartu kredit secara tepat. Atau yang memiliki penghasilan tidak sebanding dengan limitasi yang diberikan. Atau mereka yang membuat kartu kredit di mall/swlayan dan sentra layanan instan lainnya.

.

TIPS dan TRICK Menggunakan Kartu Kredit

Masalah yang melilit sebagian pengguna kartu kredit bukan berarti kita harus menafikan keberadaan alat perantara pembayaran tsb. Sebab keberadaan uang plastik itu merupakan satu keniscayaan era perbankan modern saat ini. Hanya cara pengelolaannya yang perlu kita perhatikan.

.

Step 1. Limitasi Kartu Kredit

Untuk warga kelas menengah, baik dari sisi pekerjaan ataupun pendidikan, kita tentu memahami betul kemampuan diri kita dalam memproduksi penghasilan. Nilai gaji, penghasilan selain gaji dan besaran kebutuhan kita.

Misalnya gaji bulanan kita (individu) adalah Rp. 7 juta dan penghasilan diluar gaji/bulan rata-rata Rp. 3 juta. Sementara kebutuhan bulanan (all in) adalah Rp. 6 juta. Berarti kita memiliki dana saving + investasi Rp. 4 juta.

.

Kebutuhan tidak terduga + kebutuhan senandung + kebutuhan extra ordinary = 40% dari besaran dana saving + investasi tersedia, yang berarti = Rp. 1.6 juta/bulan. Maksimal

(--ini kalau mau digunakan dan kalau dibutuhkan)

.

Limitasi kartu kredit yang memungkinkan adalah 10 x Rp. 1.6 juta = Rp. 16 juta

Bila kita menginginkan memiliki dua kartu kredit, maka masing-masing kartu berlimit Rp. 8 juta, atau komposisi lainnya dengan nilai total Rp. 16 juta

.

Patokan nilai tsb adalah kewaspadaan kita bila terjadi lose control, kita sanggup melunasi cicilan selama 12 bulan. 10 bulan pokok iuran dan 2 bulan untuk bunga transaksi.

Artinya kalaupun terjadi deadlock dalam penggunaan kartu, kita tidak mengorbankan kebutuhan pokok kita, kebutuhan rumah tangga dan tidak menggerus nilai penghasilan. Dus, keberadaan Debt Collector dapat kita hindari.

.

.

Bersambung....

Artikel lainnya menghitung bunga kartu kredit

Membuat vendor kartu kredit gigit jari

Slm ukhuwah

elha – 01.06.2009

www.jangankedip.blogspot.com




Baca Selengkapnya......

Sabtu, 13 Juni 2009

Saran untuk Yang Mo Ke PRJ

Saran untuk Yang Mo Ke PRJ

Bermain, bertransaksi atau rekreasi ke PRJ memang mengasyikkan. Meskipun rutin di gelar setiap tahun, hati kita tetap saja berniat ke lokasi tsb. Namun ada beberapa hal yang kudu diperhatikan oleh calon pengunjung, APAKAH ITU… ini TIPS-nya

.

Panitia mentargetkan pengunjung hingga 4 juta orang dengan nilai transaksi Rp. 2,5 Trilyun. so pasti, segala kebutuhan pengunjung sangat-sangat diperhatikan. Karenanya ketika Presiden SBY membuka Jakarta Fair 2009 tanggal 11 Juni lalu, banyak pejabat pemerintahan dan elit BUMN serta petinggi swasta lain yang hadir. Bukan hanya karena ’nuansa’ pilpres, namun juga tujuan mensukseskan target panitia dan tentu saja target transaksi para peserta pameran.

.

Banyaknya stand, luasnya lokasi pameran dan jarak antara satu stand dengan stand lainnya membuat pengunjung harus bersabar dan sedikit ber-lelah ria sebelum menemukan produk yang di tuju. Dijamin apa yang cari akan ditemukan. Setidaknya itu bila produk tsb ada dalam list panitia.

.

Demikian juga bagi mereka yang ’hanya’ berniat untuk cuci mata, rekreasi dan sekedar jalan-jalan bersama keluarga. Kudu disiapkan kondisi, agar suasana rekreasi dan jalan-jalan yang diinginkan.

.

Hal – hal yang harus diperhatikan antara lain :

1. Bila berniat untuk transaksi dan memerlukan beberapa produk sejenis untuk komparasi, sebaiknya datang pada saat kondisi tidak terlalu ramai. Misalnya siang hari menjelang sore, antara jam 14.30 – 15.30. Insya Allah bila dapat menggunakan waktu dengan efektif, kita akan berhasil menemukan produk yang kita inginkan

2. Jangan lupa ingat waktu. Karena menariknya stand yang dipamerkan, dus SPG yang cukup menggoda, kita sering melupakan kewajiban kita untuk SHOLAT…khusunya Ashar dan Maghrib….datanglah ke Information Center dan atau petugas untuk mengetahui sentra-sentra tempat sholat/musholla/masjid

3. Bagi yang membawa anak dan atau orang tua, usahakan segera membeli makanan kecil dan atau minumanringan setelah tiba di lokasi. Selain untuk mengganjal perut sebelum makan siang/malam, juga untuk penambah tenaga berkeliling PRJ. Klo mo langsung makan berat, lokasi Food Court ada di belakang, tidak jauh dari panggung utama.

4. Terakhir, sebaiknya menggunakan kendaraan pribadi dan dengan alat pengamat yang efektif. Bila tidak, maka lebih bijak bila mengatur waktu agar tidak kesulitan mendapatkan kendaraan umum atau taksi.

.

Oke itu aja. Semoga dapat bertransaksi dengan tenang dan nikmat di PRJ. Atau dapat jalan-jalan dan rekreasi dengan sempurna di Jakarta Fair. Selamat utk Panitia, Pemerintah dan para peserta.

.

Salam ukhuwah

elha – 14.06.2009

www.jangankedip.blogspot.com




Baca Selengkapnya......

Jumat, 12 Juni 2009

MEOOONG…

MEOOONG…

By elha – pengamat sosial pinggiran

.

“Meeeoooonngg”. Pembaca mungkin masih ingat kalimat tsb. Kalimat yang sering diucapkan dalam bahasa yang agak-agak gimana gicuuu…dan sedikit…ehem mendesah...ayo trs bacanya

.

Ulah anakku yang bungsu (baru mau masuk TK…) memang ada-ada saja. Karena ulahnya itu dia sering menjadi ‘tanggapan’ tetangga, guru-guru, anak sekolah, keluarga dan teman-teman Bank Mandiri.

.

Semalam, kami berencana ke Dokter gigi untuk memeriksa gigi susu anakku yang memang agak reges…hehehehe…abiisss banyak makan coklat & permen seeh. Dengan lagak orang dewasa anakku menghubungi dokter gigi via telepon. Wah hebring euy…...

.

“Bi…kok yang jawab bu Alit sih?” Tanya anakku

“ooohhhh…ini sih tulalit., bukan bu Alit” jawabku

--nomor teleponnya gak tahu aja mo telpon--

.

Di ruang tunggu sudah banyak antrean. Kami mendapatkan nomor yang ke-3. Sambil menunggu kami bercanda dan bermain tebak-tebakan. Anakku kemudian berlari menuju aquarium…anak lainnya ikutan berlari menuju aquarium…hehehehe…ternyata itu cumin acting. Karena memang akuarium dalam keadaan kosong. Kami semua tertawa. Anak-anak tertipu.

.

Saat tebak-tebakan, isteriku bertanya….

”Siapa yang tahu bahasa Inggerisnya Kucing..??”

”Meeeeooonngggg” jawab anak bungsuku cepat

Anakku yang besar dan pengunjung lain (enggak kale ya) juga reflek meng-iya kan bahwa Meong adalah Bahasa Inggeris dari Kucing....kemudian kami tersadar

Loh kok meong sih...

.

”hahahahahahaha” kami semua tertawa

.

Di dalam ketika tiduran, anakku memegang –maaf- bokongnya dan merapatkan kedua sisi –sekali maaf- pantatnya...

”Hey...kok dipegangin. Ada apa?” tanya isteriku

”Taku bunyi mi...entar bunyi bau lagi” jawab anakku

.

”hehehehehehe” kami semua tertawa lagie

.

”Loh airnya mana?” tanya dokter gigi

”aku minum. Aku haus” jawab anakku

”Itukan air untuk kumur-kumur...” jelas dokter gigi

”hehehehehe”

.

Namanya juga bolu. Bocah lucu

.

Salam ukhuwah

elha – 10.06.2009

www.jangankedip.blogspot.com




Baca Selengkapnya......

Kamis, 11 Juni 2009

JIKA TAK ADA PILPRES, AKANKAH PRITA BISA BEBAS??

JIKA TAK ADA PILPRES, AKANKAH PRITA BISA BEBAS??

By elha – pengamat sosial pinggiran

.

Berkat dukungan masyarakat, tokoh politik dan pejabat terkait, Prita dapat bebas. Setidaknya sudah lepas dari dari jerusi besi, meski masih harus menjalani persidangan. Adakah ini berkah Pilpres?

.

Bunda Prita (saya biasa memanggil beliau dengan sebutan Bunda, karena saya mengaguminya), dapat menghirup udara segar setelah mendekam di tahanan selama lebih dari 20 hari. Beliau harus berhadapan dengan aparat hukum setelah mengirimkan email yang berisi keluhan dan curahan hatinya (curhat) tentang pelayanan sebuah rumah sakit bertaraf Internasional kepada teman-temannya.

.

Keluhan Bunda Prita via email tsb dianggap sebagai pencemaran nama baik sehingga beliau harus berhadapan dengan hukum, dus menghuni sel tahanan. Sampai disini kasus beliau masih belum terpublikasikan secara luas, masih tertutup dengan suasana politik. Bahkan dibandingkan kasus manohara, apa yang dialami oleh Bunda Prita belum terlalu menggoda pemberitaan dan perbincangan.

.

Nah, baru belakangan ini kasusnya mencuat. Masyarakat berduyun-duyun menyatakan dukungannya, baik via spanduk, dukungan moral, via email, blog, situs, facebook dan lainnya. Tak ketinggalan media massapun menyambut berita yang dapat menjadi head line news ini.

.

Sudah dapat diduga, kalangan politisi tak mau kalah langkah. Mereka sigap menyatakan dukungan, bersuara lantang dan pembelaan hukum. Tak terkecuali mereka yang akan terlibat dalam kompetisi pilpres 2009. Dampaknya luar biasa, Bunda Prita dapat keluar dari ruang tahanan.

.

Belum berhenti sampai di situ, DPR juga memanggil Rumah Sakit yang ’berselisih paham’ dengan Bunda Prita. Pernyataan politik DPR pun dikeluarkan.

.

Sebagai bagian dari masyarakat pecinta keadilan, kami tentu sangat senang, bangga dan bahagia bila kasus Bunda Prita mendapat perhatian luar biasa. Dukungan yang tak terhingga tsb bahkan menjadi salah satu pemicu bebasnya Bunda Prita dari tahanan jeruji besi. Kamipun mengucap Syukur Alhamdulillah.

.

Namun kami mulai cemas dan bertanya, apakah setelah pilpres berakhir, Bunda Prita masih tetap didampingi? Apakah beliau masih berlanjut mendapatkan perlindungan hukum?

.

Mengapa ini kami tanyakan, karena masa persidangan akan memakan waktu yang panjang. Kami khawatir dan sangat khawatir bila fenomena dukungan ini hanya karena kepentingan sesaat dan atau eforia pemberitaan semata. Semoga apa yang kami khawatirkan tidak terjadi.

Kami dan tentu juga sebagian besar masyarakat berharap persidangan kasus Bunda Prita berlangsung jujur, adil dan transparan sesuai ketetuan hukum.

.

Terima kasih atas dukungan masyarakat, tokoh politik, praktisi hukum dan seluruh elemen lainya. Saya memang bukan siapa-siapa Bunda Prita, namun tidak salahnya kan bila kita saling berucap syukur dan saling berjabat tangan berucap terima kasih atas dukungan kita semua. Demi keadilan dan kebenaran.

.

Terima kasih juga para capres dan pejabat terkait yang membantu menyelesaikan kasus Bunda Prita.

.

Salam ukhuwah – salam keadilan

elha – 10.06.2009

www.jangankedip.blogspot.com




Baca Selengkapnya......

Selasa, 09 Juni 2009

PERANG LEMBAGA SURVEY..?? gak kale ach

PERANG LEMBAGA SURVEY..?? gak kale ach

By elha – pengamat politik pinggiran

.

LRI menantang LSI untuk membubarkan diri jika hasil survey-nya tidak sesuai/akurat. LSI menjawab, silakan saja, tetapi LRI harus membubarkan diri dahulu sebelum menantang. Lho kok? (Metro TV, 08 Juni 2009)

.

Senin, 08 Juni 2009, Metro TV, menayangkan dialog lembaga survey, dengan tema PERANG LEMBAGA SURVEY. Hadir dalam dialog tsb adalah wakil dari Lembaga Survey Indonesia (LSI), Lembaga Riset Indonesia (LRI) dan Permadi (partai Gerindra).

.

Masing – masing pihak (baca : lembaga survey) merasa benar. LSI dalam hasil surveynya yang dilaksanakan pada tanggal 25-30 Mei 2009 menempatkan Sby-Boediono berada di posisi teratas dengan 70% suara, Mega-Pro 18% dan Jk-Win 7% saja. Survey dilakukan di 33 provisi di Indonesia. Sementara LRI merilis hasil surveynya dengan komposisi Sby-Boediono 33%, JK-Wiranto 29% dan Mega-Prabowo 20%. (http://yasiralkaf.wordpress.com/2009/06/10)

.

Kedua lembaga survey tsb konon memang dekat dengan masing-masing pasangan. LSI diasosiasikan dekat dengan Sby-Boediono sedangkan LRI ’ber-afiliasi’ dengan JK-Win. (sumber : http://yasiralkaf.wordpress.com/2009/06/10)

.

Kembali ke dialog Metro TV, Senin, 08 Juni 2009. Dalam dialog di TV milik Surya Paloh tsb (Ketua Dewan Penasehat Partai Golkar), LRI menantang LSI untuk membubarkan diri jika hasil survey-nya salah. LSI menjawab dengan pernyataan bahwa seharusnya LRI lebih dulu membubarkan diri sebelum menantang, karena tantangan ini sebelumnya pernah di sampaikan sebelum Pileg 2009. Dan hasil LSI lebih akurat.

.

LSI menjelaskan bahwa surveynya sesuai dengan data demografi dan sebaran penduduk dengan mengacu pada data BPS. Sementara lembaga lain diragukan, karena komposisi pedesaan dan perkotaan yang tidak sesuai.

.

Sebaiknya kita tidak perlu menjatuhkan ’talak’ kebenaran, karena memang tidak ada pihak yang dapat menjatuhkan vonis salah kepada lembaga survey tertentu. Tidak juga ada pihak yang boleh mengklaim paling benar. Bila kebenaran itu hanya klaim pihak tertentu, bisa dimaklumi jika ada pihak meragukannya. Demikian juga jika klaim tsb disalahkan oleh pihak lain yang merupakan komptetitor dan atau ’lawan politik’, bisa dimaklumi kalau kemudian ada yang bertanya, ada apa diantara mereka?

.

Saya sangat setuju dengan pendapat pengamat yang meminta asosiasi lembaga survey dan KPU perlu melakukan audit atas hasil lembaga survey. Besaran survey, metode, data yang dipergunakan, penyandang dana, kedekatan dan atau afiliasi dengan pasangan capers-cawapres dan sample yang dijadikan rujukan harus di publikasikan secara transparan.

.

Sungguh terlalu besar ongkos politik dan sosialnya jika kredibilitas dan kapabilitas lembaga survey harus dipertaruhkan dalam sebuah pilpres. Sangat disayangkan jika hanya karena pemilu lembaga survey yang dibangun untuk mengawal demokrasi justru berpolemik dan saling tuding.

.

Kami yakin kredibilitas dan kualitas seluruh lembaga survey di Indonesia, LSI, LRI dsb masih dapat diandalkan dan tetap berpijak pada kebenaran. Kami juga masih yakin bila mereka menyuguhkan data dan hasil survey sebagai tanggung jawab moral mereka kepada publik dalam membangun demokrasi di negeri ini.

.

So, tidak ada jalan lain selain mengembalikan semuanya kepada rakyat sebagai pemegang mandat demokrasi. Karena merekalah penentu arah reformasi dan demokrasi di negeri ini.

.

So, tidak ada yang perlu disalahkan. Tidak ada yang bisa mengklaim paling benar. Karena semua itu adalah dinamika organisasi, politik dan demokrasi.

.

Salam demokrasi - Salam ukhuwah

elha – 09.06.2009

www.jangankedip.blogspot.com




Baca Selengkapnya......

Kamis, 04 Juni 2009

MASYA’ ALLAH ANAKKU ‘BOCOR’

MASYA’ ALLAH ANAKKU ‘BOCOR’

By elha – pengamat sosial pinggiran

.

Orang tua mana yang tidak terpana melihat peristiwa itu. Air mata sudah tidak mampu keluar lagie. Ingin rasanya kami peluk buah hati kami yang ‘bocor’ tsb. Adakah darah yang tercecer? Jangan Ditanya Lagie….

---oooOooo---

Dari atas kuda jengki (motor maxute), anakku yang bungsu ber-ujar

“Bi,….(anak2ku memanggil aku dg sebutan abi)…”

“Ya, Ai…” jawabku penuh kasih sayang

“Masa’ tadi waktu les, anak-anak cewek megang pipi aku. Emang aku keliatan ganteng ya Bi…?” Tanya anakku polos. Sepolos bocah-bocah lugu nan bersih

“hehehehe…” aku tertawa dalam hati. Memalingkan muka agar anakku tidak melihat

”Kok Abi ketawa sih..?” tanya anakku lagi penuh keheranan

”Gak papa. Ai emang ganteng kok. Apalagi kalau Ai baik sama temen-temen”

.

Kepolosan-kepolosan anakku begitu terngiang di telingaku. Dia begitu menghibur. Menghilangkan rasa lelah sehabis bekerja. Menjauhkan kepenatan kehidupan ini. Karenanya aku tak kuasa, ketika melihat anakku ’bocor’

.

”Kak...sekarang kan Kakak ujian...” kata Fachri satu pagi kepada Kakaknya (Mufti)

”Ya emang kenapa...?” jawab kakaknya

”Kalau nonton disambi dong....” katanya berlagak orang tua menasehati anaknya. Namun tetap dengan wajah bocah yang polos

”Disambi makan, disambi pake sepatu...biar cepet....” katanya lagi

.

Duh, aku membayangkan wajahnya yang innocent. Pipinya yang cenderung tembem (tembem = bhs betawie = agak besar & menggemaskan_pen). Tingkahnya yang selalu membuat para tetangga dan guru-guru Play Groupnya gemas. Mereka sering nanggap (bhs betawi = meladeni untuk meledek_pen) dan mencubit pipi anakku. Memukul ’maaf’ pantat anakku.

.

Tapi kini.....Fachri ada di pangkuanku. Aku tak kuasa melihatnya. Air mataku mengalir perlahan.

”Nak.....mengapa jadi begini....?”

”Siapa yang melakukan ini kepada mu, Nak”....aku kembali menitikkan air mata

.

Darah.....jangan ditanya......semua sudah terjadi

.

Bayanganku kembali pada hari-hari sebelumnya

”Bi...kok perginya malam pisan sih....?.” kata anakku satu ketika

”Iyya, khan Abi baru pulang...”

”Kita mau ke dokter gigi ya Bi?”

”Iyya...kok Ai ngomongnya pake ’pisan’ sih?” tanyaku

”Iyya neh...Mba ngajarinnya nggak becus. Masa aku di ajarin bahasa ’mengkonon’, ’pisan’, ’beli weru’.....(bhs Cirebonan_pen)” jawab anakku agak-agak sewot....sewot seorang bocah

”hehehehe...”

”Emang Mba orang Cirebon ya Bi”

”Pantes aja ngomongnya medok banget” katanya penuh bangga

”Loch kok Ai tahu”

”Iyya...khan, aku selalu inget yang Abi kasih tahu...dari aku bayi Bi...kan aku banyak makan wortel...”

”Hehehehehe”

.

Bayangan itu terus aku ingat.

.

”Pak elha....anaknya ’bocor’ tuch” tetangga memberi tahu

”...??@@@###??” aku diam seribu bahasa...

”Pak, anaknya mirip orang Ambon” kata tetangga yang lain

.

Anakku memang agak hitam...tapi hitam manies loch. Rambutnya agak keritning kriwil-kriwil.

”Pak elha....anaknya lucu banget...di sini di cubitin terus ama anak-anak....mereka gemes” kata tetangga yang lain

.

Yaa..anakku memang menggemaskan

Saat anaku ’bocor’. ’bocor’ dimaksud adalah gampang ngejeplak.

.

Tetesan darah...jangan ditanya...

Gak ada lagie...masak gampang ngejeplak ada darah seeh

Air mataku...karena aku begitu sayang pada anakku. Anakku yang menghibur dan bikin rindu selalu.

.

Hehehehe

.

Jadi bukan bocor karena apa-apa. Tapi karena banyak omong...hehehehehe

.

Slm ukhuwah elha

www.jangankedip.blogspot.com

Baca Selengkapnya......

Rabu, 03 Juni 2009

PRITA, ENGKAU ADALAH PAHLAWANKU

BU PRITA, ENGKAU ADALAH PAHLAWANKU

By elha – pengamat sosial pinggiran

.

Air mata dirimu, wahai Bunda Prita, menggambarkan betapa kebenaran telah terbelenggu oleh kekuatan,………keberanian mengunggap kejanggalan justru mengantarkanmu ke bilik penjara…ADA APA INI? MENGAPA PULA ADA TOKOH POLITIK YANG MENGUNJUNGIMU……

.---oooOooo---

.

Dua hari terakhir, hampir seluruh media menayangkan penderitaan yang dialami oleh Prita Mulyasari. Seorang Ibu yang menceritakan nasib dan perisitwa yang dideritanya ketika menjalami pengobatan dan rawat inap di rumah sakit bertaraf internasional.

.

Rasa kecewa adalah hal yang lumrah. Bahkan diungkapkan ke public sekalipun. Dalam iklim demokrasi yang sudah diakui dunia, setiap orang berhak menyuarakan pendapatnya. Hatta, bertentangan dengan penguasa sekalipun.

.

Tapi mengapa pihak rumah sakit membawa peristiwa ini ke dalan ranah hukum, bertindak sebagai penggugat. Bunda Prita, yang mejadi obyek penderita justru masuk dalam sel tahanan. Tak tanggung-tanggung lebih dari 20 hari beliau disana….(beliau, yaa beliau…saya sangat menghormati beliau, Bunda Prita)….Ini yang harus dijelaskan ke publik secara transaparan. Tanpa perlu mengatakan pihak yang satu lebih benar dari yang lain, sebelum ada keputusan pengadilan.

.

Bila kita baca email yang ditulis Bunda Prita ke beberapa temannya, hanyalah ungkapan kekecewaan seorang pasien yang merasa ada kejanggalan diagnosa dan cara pengobatan dokter di rumah sakit tsb. Artinya (jika memang sesuai kenyataan), ini adalah bentuk kepedulian seorang Prita, agar teman-temannya (dan masyarakat) berhati-hati dalam memilih rumah sakit.

.

LOH KOK HARUS MENDEKAM DI PENJARA? Ini masalahnya.

Kadang hegemoni dan kemampuan financial bisa ’mengubah’ seseorang dapat menjadikan orang lain laksana anak kecil yang kena 'marah' orang tuanya. Diam tak bisa berbuat banyak. Kita memang tidak mengerti detail dan jelas peristiwa itu. Karena pihak rumah sakit juga belum memberikan hasil-hasil medis-nya ke publik.

.

Seharusnya semua pihak, baik pasien dan Dokter plus rumah sakit mau mengungkap peristiwa ini secara transparan. Agar publik dapat menilai mana yang benar dan mana yang salah. Bila pihak rumah sakit merasa yakin benar, silakan ungkapkan dengan bukti-bukti otentik berupa rekap medik yang asli.

.

Leo Batubara, seorang tokoh Dean Pers bahkan mengatakan bahwa pengungkapan kekecewaan pasien sangat dibolehkan. Bila pihak rumah sakit keberatan dapat menggunakan hak jawabnya. Ketua YLBHI, Patra M Zein, berpendapat senada.

---oooOooo---

.

Bunda Prita, benarkah Engkau korban dari ’perselingkuhan’ UU ITE. Atau dirimu adalah ’kambing hitam’ dari rekayasa. Bunda Prita, Kasusmu membuat banyak orang menangis, karena Engkau juga banyak menitikkan ari mata karena terpisah dari keluarga.

.

Berbeda dengan ’tokoh’ yang selalu tersenyum, meski mengatakan telah disiksa pihak lain. Engkau, menangis dan menangis mengungkap semua ini ke pers dan masyarakat. Menangis keheranan, menangis kesehan dan menangis dijauhkan dari anak-anakmu tercinta plus suami tersayang.

.

Bunda Prita, teruskan perjuanganmu mengungkap kebenaran demi kebenaran. Insya Allah kebenaran itu sendiri akan menolongMU. Karena Allah selalu bersama orang-orang yang benar.

.

Bunda Prita, kami tidak tahu apakah tokoh politik yang mengunjungimu memang bersimpati, atau melakukan kalkulasi politik? Wallahu’alam.

.

Bunda Prita, Engkau adalah Pahlawanku.

.

Salam ukhuwah dan salam empati kami

elha – 04.05.2009

www.jangankedip.blogspot.com




Baca Selengkapnya......